Komputer Mungil Raspberry Pi 3 Ingin Gantikan PC

Aqmal Maulana | CNN Indonesia
Kamis, 03 Mar 2016 07:38 WIB
Raspberry optimis hal itu bisa dicapai karena Raspberry Pi generasi ketiga telah mendukung Bluetooth dan Wi-Fi untuk memudahkan koneksi nirkabel.
Komputer mungil Raspberry Pi Zero hasil pengembangan Yayasan Raspberry Pi asal Cambridge, Inggris, telah diluncurkan pada 26 November 2015. (Dok. Raspberry Pi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Raspberry Pi Foundation merayakan ulang tahun keempat komputernya dengan meluncurkan Raspberry Pi generasi ketiga. Berbeda dengan sebelumnya, komputer super mini ini hadir dengan modul Wi-Fi dan Bluetooth yang sudah terintegrasi.

"Wi-Fi dan Bluetooth adalah dua fitur yang sudah diminta banyak orang sejak lama," kata Eben Upton, CEO Raspberry Pi Trading.

Sejauh ini, Raspberry Pi sudah banyak digunakan di sekolah-sekolah. Namun ketiadaan Wi-Fi pada generasi sebelumnya membuatnya harus bergantung kepada kabel ethernet untuk bisa mendapatkan koneksi internet. Dengan adanya Wi-Fi, perangkat ini pun bisa diletakkan lebih fleksibel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara fitur Bluetooth cukup penting untuk para peneliti yang sebelumnya sudah menggunakan Raspberry Pi. Ini bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan data dari berbagai sensor di sekitar laboratorium dan rumah mereka tanpa harus menggunakan media kabel. Bluetooth juga memungkinkan pengguna untuk mengoneksikan keyboard dan mouse secara nirkabel.

Tak hanya konektivitas, performanya pun ditingkatkan. Kini, komputer mini tersebut menggunakan chipset 64-bit dengan prosesor quad-core ARM Cortex-A53 berkecepatan 1,2 GHz.

Meski masih menggunakan RAM 1 GB, dengan chipset yang baru, performa Raspberry Pi generasi ketiga ini bisa lebih cepat sekitar 50 persen dari pendahulunya.


Pada generasi sebelumnya, PC mungil dengan sistem operasi berbasis Linux ini hanya menggunakan prosesor 32-bit berkecepatan 900 MHz.

Upton percaya, spesifikasi hardware yang lebih tinggi akan membuat orang beralih ke Raspberry Pi sebagai desktop PC yang biasa digunakan sehari-hari.

“Saya sangat berharap kali ini kita sudah berhasil melewati batasan yang selama ini sulit untuk dilewati, sehingga Anda kini bisa benar-benar mengatakan, ya, ini adalah sebuah PC," katanya.

Upton mengatakan bahwa kemungkinan komputer yang sering disebut dengan nama Raspi ini akan dijual seharga US$ 35. Namun mereka harus menunggu agar harga komponennya turun terlebih dahulu.


Di sisi lain, sertifikasi dan sedikitnya insinyur juga menjadi masalah tersendiri untuk merilis perangkat ini. Dari 20 karyawan yang ada, insinyurnya hanya 6 orang.

"Mengembangkan produk ini jauh lebih sulit daripada generasi sebelumnya, Raspberry Pi 2," kata Upton.

Seperti komputer pada umumnya, Raspberry Pi bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti bekerja, browsing, bermain game, bahkan memutar video beresolusi HD.

Ketika diluncurkan pertama kali pada akhir Febuari 2012, dalam waktu beberapa jam saja perangkat ini berhasil terjual 100.000 unit. (adt/adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER