Tuntutan Ditolak, PPAD Siapkan Demo Sopir Taksi Lebih Besar

Aqmal Maulana | CNN Indonesia
Rabu, 23 Mar 2016 10:06 WIB
"Karena pemerintah menolak untuk memblokir aplikasi online, maka kita akan melakukan aksi nasional." Tetapi belum diketahui kapan aksi itu kembali digelar.
Ratusan sopir taksi dan pengemudi angkutan umum Jakarta yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) melakukan demonstrasi di kawasan Semanggi dan gedung MPR/DPR menolak keberadaan aplikasi Uber dan GrabCar. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) yang mengkoordinir aksi demonstrasi pengemudi angkutan umum Jakarta kemarin, mengatakan bakal mengerahkan massa lebih banyak setelah tuntutannya untuk memblokir aplikasi Grab dan Uber tidak dipenuhi pemerintah.

Karena tuntutannya belum dipenuhi, PPAD berencana untuk mengerahkan massa dengan jumlah lebih banyak lagi. 

"Kami akan konsolidasikan kembali pengemudi taksi se-Jabodetabek. Karena pemerintah menolak untuk memblokir aplikasi online, maka kita akan melakukan aksi nasional," kata Suharto, Humas PPAD di ruang pers Kemkominfo, Selasa (22/03).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Suharto belum bisa memastikan kapan aksi nasional tersebut akan digelar lagi mengingat pihaknya harus berkoordinasi dengan berbagai perwakilan taksi konvensional.


Demonstrasi kemarin juga dilakukan sopir bajaj, bemo, hingga metromini di depan DPR dan memblokir sejumlah ruas jalan sehingga menimbulkan kemacetan.

Tuntutan mereka adalah menutup layanan Uber dan GrabCar karena dinilai melanggar peraturan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Angkutan Jalan.

Hari ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dijadwalkan bertemu Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Kementerian Perhubungan juga dilaporkan bakal bertemu dengan perwakilan Uber dan Grab untuk diskusi lanjutan.

Bentrok dengan Pengemudi Ojek Online

Aksi ini sempat menyebabkan bentrok antara demonstran dengan pengemudi ojek yang bermitra dengan perusahaan Gojek dan GrabBike.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, mengimbau para mitranya jangan terpancing oleh provokasi dan tetap mengutamakan keselamatan di tengah demonstrasi.

"Mereka telah diingatkan untuk tidak terpancing provokasi dan tidak merespons dengan tindak kekerasan," kata Ridzki.


Hal senada diungkapkan CEO Gojek Nadiem Makarim yang mengutuk aksi kekerasan dan ia bakal membantu setiap tindak kekerasan yang menimpa mitranya, termasuk jika kekerasan itu dilakukan oleh para pengemudi Gojek.

Aksi demonstrasi yang tidak terkontrol kemarin bahkan sempat membuat para demonstran menyisir pengemudi taksi yang tetap mengangkut penumpang. Sejumlah video yang beredar di media sosial memperlihatkan taksi berwarna biru dan putih dihalau dan dirusak oleh demonstran.

(adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER