Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah regulasi pemerintah terkait layanan over the top (OTT) yang berjalan di atas infrastruktur telekomunikasi memang terus bergulir. Bagi Spotify, itu bukan sesuatu yang menakutkan.
Meluncur di Indonesia, Spotify tentunya termasuk ke dalam layanan OTT internasional layaknya Google, Twitter, Netflix, dan Path. Regulasi mengenai operasional OTT internasional di Indonesia tengah digodok pemerintah, salah satunya yang disorot adalah harus mendirikan kantor, berbentuk usaha tetap agar bisa bayar pajak, atau bekerjasama dengan operator lokal.
Kehadiran Spotify turut mendapat dukungan dari salah satu operator besar yakni Indosat Ooredoo. Hal ini menjadi alasan kuat bagi perusahaan teknologi asal Swedia terkait tuntutan pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami secara umum tentunya akan memenuhi segala aturan yang ada. Namun kami baru hadir di Indonesia saja sudah menggandeng Indosat. Bisa dibilang kami sudah
compliance untuk urusan itu (aturan OTT internasional," ucap Direktur Spotify Asia, Sunita Kaur saat ditemui sejumlah media di Jakarta, Rabu (30/3).
Saat ditanya soal rencana mendirikan kantor tetap di Indonesia, Kaur belum bisa memastikan kapan dan mengaku memang belum berpikir ke sana.
Selama ini para penyedia operator Indonesia mengaku berkomitmen untuk memprioritaskan layanan OTT lokal agar bisa berjalan beriringan dengan OTT internasional.
Lantas apa alasan di balik dukungan Indosat kepada Spotify yang notabene termasuk OTT internasional?
Dengan memberikan sejumlah penawaran khusus bagi konsumen Indosat agar bisa mengakses Spotify tanpa kendala kuota, Alexander Rusli selaku CEO Indosat Ooredoo mengaku sudah berdiskusi soal kerjasama ini selama dua tahun.
 Alexander Rusli, CEO Indosat |
"Kolaborasi dengan Spotify memberi peluang kami untuk melakukan riset pasar. Selain itu, Spotify juga membuka pintu bagi industri musik ke ranah internasional," ucap Alex di tempat yang sama.
Menurutnya, layanan Spotify yang sudah besar ini telah mendapat lisensi legalitas musik internasional lebih luas. Sementara bagi Kaur, pasar Indonesia sudah cukup kuat peluangnya dari segi konten lokal.
"Kami memutuskan untuk ekspansi ke suatu negara asal konten lokal dan persoalan legalitas musiknya kuat. Indonesia kami lihat sudah siap," kata Kaur.
Sementara Alex memandang ketersediaan musik Indonesia di dalam Spotify sebagai hal yang sangat positif. "Spotify masuk sini tandanya ia siap membawa musik kita ke ranah internasional. Istimewa sekali melihat dangdut tersedia di dalam library Spotify," ungkap Alex.
Meski regulasi mengenai OTT belum ditetapkan secara resmi oleh pemerintah, Kaur mengaku tidak cemas. "Kami siap penuhi apapun untuk konsumen Indonesia," tutupnya.
Per 30 Maret ini Spotify telah hadir di Indonesia dengan biaya berlangganan premium Rp49.990 per bulan.
Sementara Indosat menawarkan promosi Spotify bagi para pelanggan prabayar sebagai bagian dari paket IM3 Ooredoo Fredom Combos seharga Rp24.999 sampai Rp39.999, dengan akses gratis penggunaan data.
(eno)