Alasan Startup Australia Bantu Membongkar 'Panama Papers'

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Rabu, 06 Apr 2016 11:41 WIB
Dokumen yang dikenal sebagai Panama Papers mungkin tidak akan mudah dibongkar tanpa bantuan perusahaan teknologi asal Australia ini.
Ilustrasi (Joe Raedle/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dokumen firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca, bocor yang mengungkap dugaan aksi pencucian uang, pengelapan pajak dan lain sebagainya. Untuk menganalisa dokumen "Panama Papers" itu, ada software yang membantunya.

Startup asal Sydney, Australia, Nuix Pty Ltd adalah perusahaan teknologi yang menyumbangkan program analisis dokumen untuk Consortium of Investigative Journalists (ICIJ)

Software diproduksi oleh pengembang sedikit diketahui Australia telah membantu wartawan mengumpulkan berita mengarah dari pegunungan data yang ditemukan dalam isi dari Panama Papers, salah satu kebocoran dokumen terbesar dalam sejarah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Panama Papers meliputi 2,6 terabyte data termasuk email, gambar, PDF dan dokumen lainnya dan menimbulkan pertanyaan tentang pengaturan keuangan dari politisi, pengusaha dan lain sebagainya dari seluruh dunia.

"Apa yang kami lakukan pada ICIJ adalah untuk melakukan apa yang mereka tidak bisa lakukan," kata wakil presiden Nuix, Angela Bunting, seperti dikutip dari Reuters.


Dengan menggunakan perangkat lunak Nuix, ICIJ yang berbasis di Washington mampu memindai jutaan dokumen dari yang terbaru hingga beberapa dekade lalu. Dan kemudian dimasukan agar bisa diakses oleh jaringan jurnalis di seluruh dunia.

Tantangan terbesar dari proses mentelaah data tersebut adalah jumlah teks yang awalnya tidak bisa dikenali oleh mesin. Perangkat optical character recognition (OCR) digunakan untuk mengubah data menjadi teks agar bisa dipahami dan dicari oleh komputer.

Saat teks bisa keluar, maka ia bisa dimasukan ke indeks dan database. Ukuran database akhir diperkirakan Barron, mencapai 30 persen dari ukuran data aslinya.

Penggunaan teknologi analisis dokumen dan data menunjukkan semakin pentingnya peran teknologi dalam membantu wartawan memahami lebih baik dari penemuan dokumen terbesar sepanjang sejarah itu.

Peranti lunak ini sendiri sudah dikembangkan oleh Nuix sejak 10 tahun lalu yang memang digunakan untuk menyederhana data di email. Nuix mengatakan, peranti lunaknya sudah dijual ke 65 negara yang meliputi PBB, Secret Service Amerika Serikat, dan banyak departemen pemerintah serta agensi penegak hukum.

"Kami menggunakan ini untuk melakukan sesuatu yang tak biasa di dunia," kata Bunting, sembari menambahkan bahwa perangkat lunak Nuix digunakan juga untuk menyelidiki lingkaran pornografi anak, perdagangan orang dan penggelapan pajak kelas atas.

Dia mebambahkan "Kita berurusan dengan banyak penegak hukum dan instansi pemerintah di seluruh dunia. Kita tidak bisa tahu apa-apa tentang apa yang mereka lakukan."

(tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER