Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah-tengah ramainya berbagai produsen teknologi dan otomotif mengembangkan mobil otonom, Toyota justru mencoba membuat mobil semi otonom dengan memanfaatkan sistem komputer untuk membantu pengemudi saat berkendara.
Toyota saat ini berinvestasi pada sebuah fasilitas baru yang ada di University of Michigan, Amerika Serikat. Langkah ini merupakan upaya mereka untuk mengembangkan 'malaikat pelindung' yang baru.
Sistem yang sedang dikembangkan tersebut diharapkan bisa mengambil alih kendali mobil dari pengemudi untuk sementara waktu guna menghindari tabrakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya membantu mengontrol mobil dan melakukan pengereman secara otomatis, sistem baru yang sedang dikembangkan Toyota ini kemungkinan juga bisa memerintahkan mobil untuk berbelok dan menambah kecepatan ketika diperlukan.
Tampaknya, ide Toyota lebih mudah diimplementasikan dalam waktu dekat ketimbang kendaraan yang sepenuhnya otonom. Ini dikarenakan mobil otonom masih mengalami banyak kendala untuk bisa menjadi produk massal, seperti belum ada peraturan hukum yang jelas jika terjadi kecelakaan dan saat ini sebagian besar mobil otonom masih belum bisa melewati jalanan bersalju.
Untuk meniadakan pengendara manusia, segala sesuatunya juga masih harus dikembangkan dan disempurnakan lagi. Contohnya masalah batas kecepatan saat menemui persimpangan dan penyeberangan jalan.
Di sisi lain, mengembangkan mobil semi otonom memungkinkan sensor-sensor yang tertanam di dalam mobil untuk mengumpulkan data yang nantinya bisa diolah guna menciptakan artificial intelligent (AI) yang lebih cerdas.
Nantinya, AI yang lebih cerdas ini bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan mobil otonom.
Selain Toyota, pemerintah Jepang dan Nissan akan bersatu demi mengembangkan peta cerdas untuk kemudi otonom.
Media lokal Nikkei mewartakan, peta cerdas yang akan dikembangkan itu bertujuan untuk meningkatkan kunci teknologi di sektor mobil otonom yang sedang mewabah di industri. Rencananya peta cerdas ini akan rampung pada 2018 mendatang.
Diketahui sistem peta cerdas menyokong informasi untuk mengendalikan mobil otonom tanpa kendali sopir (self-driving), yang dilengkapi oleh sensor pemindai jalan atau street-scannig untuk mengukur lalu lintas dan kondisi jalan.
Juru bicara Toyota menolak memberi komentar sedangkan perwakilan Nissan belum bisa dihubungi untuk memberi tanggapan terkait kabar ini.
(tyo)