Jakarta, CNN Indonesia -- Apple memperluas portofolio investasinya yang kali ini dikucurkan kepada layanan sejenis Uber, tetapi berasal dari China. Perusahaan tersebut adalah Didi Chuxing yang mendapat pendanaan sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp13,3 triliun dari Apple.
Didi Chuxing, yang sebelumnya dikenal sebagai Didi Kuaidi, didirikan di Beijing pada 2012 oleh Cheng Wei, Zhang Bo, Wu Rui. Mereka berkata bahwa dana dari Apple ini merupakan investasi terbesar yang pernah mereka terima yang sebelumnya telah menerima beberapa miliar dollar Amerika Serikat.
Menurut CEO Apple Tim Cook, langkah ini dilakukan untuk membantu Apple dalam memahami pasar China, sebagai pasar terbesar kedua mereka setelah Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apple dilanda sejumlah masalah di China, termasuk adanya tekanan dari regulator setempat, kemudian penutupan layanan buku dan film digital di iTunes. Cook telah pergi ke negara itu untuk mengetahui masalah lebih dalam dan menyelesaikannya.
"Kami melakukan investasi ini untuk sejumlah alasan strategis, termasuk kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang segmen tertentu dari pasar China," katanya seperti dikutip dari
Reuters.
Didi Chuxing saat ini jadi penguasa layanan mobil panggilan di China, besaring dengan Uber. Didi Chuxing melayani 11 juta perjalanan per hari, dengan klaim pangsa pasar 87 persen layanan mobil panggilan di China.
Langkah Apple berinvestasi di Didi Chuxing ini semakin menguatkan anggapan bahwa perusahaan itu akan lebih dalam masuk ke bisnis otomotif.
Apple telah mempekerjakan beberapa ahli otomotif untuk membangun mobil listrik atau mobil yang bisa berjalan otomatis tanpa sopir.
Cook berkata Apple tetap fokus mengembangkan teknologi CarPlay yang dapat terhubung dari ponsel iPhone ke sistem informasi atau hiburan pada mobil.
"Itulah yang kami lakukan hari ini dalam bisnis mobil. Jadi kami harus melihat apa yang akan terjadi di masa depan," tutur Cook.
(adt/eno)