Jakarta, CNN Indonesia -- Raksasa teknologi Google berhasil mengantongi paten mengenai pencegahan cedera pejalan kaki yang sekiranya tertabrak oleh mobil pintar tanpa kendali sopir
(self-driving). Seperti apa langkah pencegahan yang dilakukan Google?
Paten yang sudah diperoleh Google adalah pengembangan lapisan perekat khusus yang akan dipasangkan pada mobil pintar.
Melansir CNN, mobil pintar Google akan dilapisi oleh bahan perekat khusus sehingga jika sewaktu-waktu ia menabrak pejalan kaki, maka si korban tidak terhempas lalu menghasilkan cedera serius. Google justru menginginkan korban menempel pada mobil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agar pejalan kaki tidak terlempar ke udara lalu menubruk aspal saat tertabrak mobil, maka pencegahan cedera kedua antara pejalan kaki dan permukaan jalan atau objek lain akan dikembangkan," tulis paten Google.
Google menerangkan, lapisan perekat tipis itu akan disematkan di bagian kap, bumper depan, dan panel sisi bagian depan mobil. Google meyakini, lapisan tersebut cukup protektif.
Selama ini diketahui tujuan utama Google terkait operasi mobil pintar tanpa kendali sopir adalah melengkapinya dengan sistem kamera, sensor, dan peranti lunak yang bisa memprediksi dan menghindari situasi bahaya dalam kemudi.
"Bagaimanapun beberapa sistem sedang dalam proses pengembangan. Perlu diketahui bahwa dalam kondisi tertentu tabrakan antara kendaraan dengan pejalan kaki masih bisa terjadi," tutur Google di dalam pengajuan paten.
Sejauh ini Google percaya bahwa mobil otonom bisa membantu mobilisasi masyarakat semakin mudah dan lebih aman.
Kendati begitu, mobil otonom Google masih kurang aman dan masih membutuhkan campur tangan manusia di dalamnya.
Sejak 24 September hingga 30 November 2015 Google telah melakukan 272 uji coba, dilaporkan bahwa para pengemudi sempat mengambil alih kendaraan ketika peranti lunak diketahui tidak bisa menjalankan program dengan maksimal.
Dalam 69 kejadian lainnya dilaporkan pengemudi yang menguji mobil memilih untuk mengambil alih kendaraan untuk memastikan mobil dapat beroperasi dengan aman.
Uji coba mobil otonom Google memang begitu diperhatikan, pasalnya mereka memberanikan diri melakukan uji coba kendaraan otonom langsung ke jalan raya, seperti di California dan Texas.
Data sebelumnya di tahun 2014 mencatat bahwa ada 8 dari 13 kemungkinan kecelakaan sepanjang uji coba selama 3 bulan dengan total jarak 85,2 ribu kilo meter. Lima kejadian lainnya terjadi sepanjang uji coba sejauh 595 ribu kilo meter.
Hal ini berarti bahwa kemungkinan kecelakaan pada mobil otonom Google ini adalah satu kecelakaan sepanjang 119 ribu kilo meter. Namun ternyata, angka ini masih lebih buruk dari fakta yang ada, di mana data Virginia Tech Transportation Institute mencatat manusia menimbulkan kecelakaan dengan skala satu kecelakaan dalam jarak tempuh 383 ribu kilo meter.
Pada Januari lalu, Google disebut-sebut akan terus menguji coba mobil pintar dalam kondisi yang lebih sulit, seperti ketika cuaca buruk atau uji coba di daerah perkotaan.
(adt/adt)