Korea Utara Punya Tiruan Facebook

Aqmal Maulana | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jun 2016 15:21 WIB
Starcon sangat mirip dengan Facebook. Alamatnya adalanya www.starcon.net.kp, dengan logo lingkaran yang di dalamnya terdapat lambang hati.
Ilustrasi tampilan Facebook. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara dikenal sebagai negara yang tertutup, dengan warga yang dilarang untuk mengakses Internet agar tak bisa terhubung ke luar negeri. Seseorang atau sebuah organisasi memanfaatkan akses dalam negeri atau Intranet itu dengan membangun sebuah jejaring sosial yang sangat mirip dengan Facebook.

Ya, tampilan media sosial yang bernama Starcon itu sangat mirip dengan Facebook. Alamatnya adalanya www.starcon.net.kp dan mengusung logo lingkaran yang di dalamnya terdapat lambang hati.

Perusahaan penyedia solusi teknologi Dyn asal Amerika Serikat, merupakan pihak pertama yang pertama kali mengungkap di Twitter soal keberadaan media sosial Starcon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dyn juga memberikan gambar tampilan situs Starcon. Dari situ, terlihat satu-satunya hal yang membedakan Starcon adalah ketiadaan logo Facebook di halamannya.

Akun Twitter @DynResearch mengungkapkan media sosial asal Korea Utara yang tampilannya menyerupai Facebook. (Dok. Dyn via Twitter)

Selebihnya sama persis dengan Facebook. Starcon memakai warna biru di bagian atas. Pengguna dimungkinkan untuk update status, lalu ada kolom chatting di kanan bawah, lalu bisa juga mencari seseorang, hashtag, dan grup di kotak Search.

Direktur Analisis Internet Dyn, Doug Madory, berkata situs web Starcon ini sangat tidak biasa, karena situs web ini memakai layanan hosting di Korea Utara. Sementara itu, banyak situs web orang Korea Utara yang memakai hosting di China.

Kendati demikian, Madory tidak meyakini ini adalah proyek resmi dari pemerintah Korea Utara karena ia menemukan beberapa akun palsu yang menyamar sebagai pemimpin Korea Utara. Ditemukan pula sebuah foto olahan yang menggambarkan Kim Jong Un memakai baju anak-anak dan sedang melompat.

"Seseorang di dalam negeri yang melakukan ini," ujarnya kepada CNN.


Sampai saat ini belum diketahui soal tanggal situs itu diluncurkan, atau berapa banyak orang yang telah mendaftar. Namun, beberapa orang telah mengeksploitasinya karena telah menemukan celah keamanan.

Dari sisi keamanan, media sosial tersebut nampaknya mudah untuk diretas karena pembangunannya berbasis phpDolphin yang bisa dijebol hanya dengan melakukan trik kombinasi 'admin' dan 'password'. Tetapi, peretas yang hendak mengganggu Starcon tentu saja harus menembus "dinding pembatas" Internet Korea Utara yang super tertutup. (adt/eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER