Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah meretas 117 juta akun LinkedIn pada Mei kemarin, kini
hacker asal Rusia kembali beraksi dengan membobol 32 juta akun Twitter.
Peretas asal Russia yang menggunakan nama samaran Tessa88 mengklaim telah membobol data informasi puluhan juta akun Twitter, termasuk alamat email dan
password pengguna.
Dari laporan situs ZDNet, Tessa88 berhasil meretas sebanyak 379 juta akun, namun pada Rabu (7/6) LeakedSource mengklaim bahwa jumlah yang benar adalah sekitar 32 juta akun.
Tessa88 menjual database hasil peretasannya itu sebesar 10 bitcoin, atau sekitar US$5.810 atau setara Rp77 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Tessa88 juga disebut-sebut menjadi dalang pembobolan LinkedIn dan MySpace beberapa waktu lalu.
Namun kepada situs Motherboard,
hacker ini menyebut dirinya "Peace" dan mengatakan berhasil membobol 117 juta akun LinkedIn dan menjualnya seharga 5 bitcoin, atau sekitar Rp29,6 juta.
Ia juga mengkonfirmasi bahwa ratusan juta akun yang sudah diretas tersebut adalah akumulasi dari tahun 2012.
Diketahui pada periode tersebut, setidaknya ada lebih dari 6 juta akun jejaring sosial profesional yang berhasil dijebol.
(tyo)