Jakarta, CNN Indonesia -- Tinggal menghitung hari Samsung Pay hadir di Singapura, sekaligus menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang bisa menggunakan layanan pembayaran
mobile tersebut.
Setelah sebelumnya diumumkan mengenai peluncuran tersebut bulan April lalu, akhirnya layanan Samsung Pay akan meluncur di Singapura pada 16 Juni mendatang.
Samsung Pay sudah lebih dulu hadir di Korea Selatan dan Amerika Serikat sejak 2015, diikuti sejumlah negara lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peluncuran Samsung Pay di Singapura dianggap penting, sebab hal itu menjadikan Singapura sebagai negara kelima yang menerima layanan Samsung Pay dalam skala global.
Mengutip Android Authority, hal istimewa lain dari peluncurannya di Negeri Singa itu adalah Samsung sengaja bermitra dengan Singtel yang memungkinkan perluasan jangkauan layanannya.
"Perusahaan akan mengeksplorasi kolaborasi potensial di sektor pembayaran mobile dengan Singtel," tulis Samsung dalam publikasi resminya.
Sejauh ini, sudah ada sejumlah perangkat yang mendukung layanan Samsung Pay, di antaranya adalah Galaxy Note 5, Galaxy S6, Galaxy S6 Edge+, Galaxy S7, dan S7 Edge.
Layaknya Android Pay, Samsung Pay memanfaatkan
Near Field Communication (NFC) yang ada pada ponsel untuk melakukan transaksi pembayaran.
Dengan memanfaatkan NFC, pengguna tak perlu lagi menggunakan uang tunai saat membeli barang, melainkan cukup menempelkan ponsel pada sebuah alat pembayaran.
Belum diketahui kapan Samsung Pay akan mendarat di Indonesia. Yang jelas pada Januari lalu, Marketing Director IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia Vebbyna Kaunang mengatakan semuanya harus dipersiapkan secara matang.
"Secara
device dan aplikasi, kita sudah
ready. Langkah selanjutnya yaitu menjalin kerjasama dengan pihak lain," begitu ucapnya kepada sejumlah media beberapa waktu lalu.
Pihak lain yang ia maksud adalah bank, perusahaan asuransi kartu kredit, hingga para merchant atau penjual.
Ia menuturkan, di tahap menjalin partnership dengan pihak-pihak ketiga ini memang memakan waktu dan tentunya butuh sosialisasi yang menyeluruh.
"Tentu kami berharap secepatnya," ucapnya kala itu.
(tyo)