Selain LinkedIn, Ini Daftar Akuisisi Terbesar Microsoft

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jun 2016 12:16 WIB
LinkedIn bukan satu-satunya perusahaan yang dibeli Microsoft dengan harga fantastis, sebelumnya ada Skype, Nokia dan lainnya. Berikut daftar lengkapnya.
Ikon 3D Microsoft yang dipamerkan di depan logo LinkedIn. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration)
Jakarta, CNN Indonesia -- Microsoft melakukan langkah berani untuk mengakuisisi jaringan profesional online LinkedIn senilai US$26,2 miliar atau setara Rp349 triliun.

Keputusan tersebut diakui raksasa peranti lunak berbasis di Redmond, Washington, Amerika Serikat sebagai akuisisi terbesarnya sepanjang sejarah perusahaan.


Microsoft mengambil alih sebagian besar saham LinkedIn dengan harga US$ 196 per lembar--50 persen lebih tinggi dari harga penutupan. Kedua perusahaan sudah menandatangani perjanjian definitif dengan nilai mencapai US$2,2 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum akuisisi LinkedIn yang mengejutkan ini, Microsoft juga pernah mengambil langkah akuisisi lain yang tak kalah besar nilainya. Apa saja?

Hotmail

Microsoft mengumumkan akuisisinya terhadap layanan email Hotmail pada 31 Desember 1997 lalu sekitar US$500 juta atau setara Rp6,6 triliun.

Hotmail diyakini bisa menjadi komponen penting di Microsoft Network bagian layanan online communication and information. Layanan Hotmail sendiri memang tidak memungut biaya alias gratis bagi pengguna yang ingin mendaftarkan diri.

Microsoft kala itu percaya Hotmail bisa menjadi bisnis yang bakal mendulang trafik layanan, serta produk strategis seperti Office 365.

aQuantive

Mengakuisisi perusahaan penyedia layanan dan peranti lunak iklan aQuantive pada 2007 silam diyakini Microsoft bisa menyaingi Google.

Di masa itu, Google telah mengakuisisi DoubleClick yang mengembangkan layanan iklan Internet.

Microsoft merogoh kocek sebesar US$6 miliar atau sekitar Rp79 triliun untuk aQuantive. Perusahaan asal Seattle itu memiliki berbagai produk untuk para pengiklan dan publisher yang kemudian sejumlah teknologinya dimanfaatkan oleh Microsoft.

Mengutip Business Insider, kedua perusahaan tidak terintegrasi dengan baik sampai-sampai Microsoft harus mengubah fokus strategi iklannya. Pimpinan aQuantive pun telah hengkang dari perusahaan.

Skype

Microsoft mencomot layanan komunikasi online Skype sebesar US$8,56 miliar atau setara Rp113 triliun pada Mei 2011 dari grup investor Silver Lake.

Sebetulnya itu bukan akuisisi perdana dari Skype. Sebelum sebagian diambil alih Silver Lake, eBay sudah lebih dulu membelinya pada September 2005 seharga US$3,1 miliar.

Situs Wired mewartakan, keputusan Microsoft mengakuisisi Skype diumumkan tak lama setelah Google dan Facebook menyatakan tertarik untuk bekerjasama dengan Skype.

Setelah diakuisisi, Skype mendukung perangkat Microsoft seperti Xbox, Kinect, hingga Windows Phone.

Akuisisi Skype pada saat itu menjadi yang terbesar melampaui nilai beli aQuantive.

Nokia

Proses akuisisi Microsoft terhadap unit bisnis ponsel dan layanan Nokia rampung pada 25 April 2014 lalu. Nilai akuisisi tersebut mencapai US$7,2 miliar atau sekitar Rp95 triliun.

Dari jumlah itu, sebanyak US$ 5 miliar digelontorkan untuk membeli unit bisnis perangkat dan layanan Nokia, sementara US$ 2,2 miliar dipakai untuk lisensi paten teknologi dan mereka dagang ponsel Nokia selama 10 tahun.

Nama unit bisnis Nokia pun berubah menjadi Microsoft Mobile. Tak hanya itu, Microsoft juga membunuh merek dagang Nokia dan mengubahnya menjadi "Microsoft Lumia".

Dengan dibelinya unit bisnis ponsel dan layanan ini, membuat kelompok bisnis Nokia Group yang berbasis di Espoo, Finlandia, mengandalkan tiga unit bisnis yang tersisa, yaitu infrastruktur telekomunikasi (Nokia Solutions and Networks), layanan peta digital (Nokia Here), serta unit pengembangan teknologi dan lisensi paten (Advanced Technologies)

Mojang

Tidak mungkin ada game Minecraft tanpa kehadiran perusahaan Mojang asal Stockholm, Swedia ini. Pada September 2014, Mojang dibeli Microsoft senilai US$2,5 miliar atau setara Rp33 triliun.

CEO Microsoft Satya Nadella menganggap Minecraft merupakan waralaba game besar dan platform dunia. Perusahaan melihat industri game sangat menarik karena dapat dimainkan dalam berbagai perangkat.

Sayangnya akuisisi ini membuat para pendiri Mojang mengundurkan diri dan memutuskan membangun proyek baru.

"Saya menciptakan game karena hal itu menyenangkan. Saya tidak pernah berniat untuk membuat game-game tersebut menjadi sangat populer. Terima kasih sudah menjadikan Minecraft seperti sekarang," tulis salah satu pendiri Markus Persson.

Microsoft mengelola kantor Mojang di Stockholm bersama sekitar 40 karyawan. Akuisisi ini dinilai tidak sia-sia, pendapatan game ini tumbuh 79 persen menjadi US$171 juta pada kuartal terakhir 2014.

(tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER