Jakarta, CNN Indonesia -- Peristiwa penembakan di kelab gay Pulse di Orlando, Florida, Amerika Serikat pada Minggu dini hari (12/6) membuat geger dunia. Penuh simpati dari berbagai pihak, tak terkecuali badan antariksa AS.
Tragedi nahas tersebut menewaskan 50 orang, sementara 53 lainnya mengalami luka parah. Pelaku penembakan itu bernama Omar Mateen yang mengaku telah berbaiat dengan kelompok militan ISIS.
Pemandangan tak biasa pun terlihat di pusat sistem pengembangan dan peluncuran pesawat antariksa Kennedy Space Center (KSC) NASA yang terletak di Merritt Island, Florida.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tepat di depan gedung ikonik Vehicle Assembly Building KSC, ada bendera yang dinaikan setengah tiang. Hal ini adalah bentuk penghormatan kepada para korban penembakan di kelab Pulse.
Presiden Barack Obama pun pada Minggu (12/6) sudah memerintahkan agar seluruh badan pemerintah agar mengibarkan bendera AS setengah tiang "sebagai bentuk penghormatan bagi korban tindakan kebencian dan teror."
Melalui akun resmi Twitter dan NASA, pihak badan antariksa ini mempublikasikan foto bendera setengah tiang tersebut beberapa jam yang lalu, dan langsung diganjar lebih dari 1.000 retweet.
Sebelumnya mantan astronaut NASA Scott Kelly pada Senin (13/6) juga berkicau di Twitternya, turut berduka cita atas kejadian penembakan tersebut.
"Hari yang sedih di Bumi. Kita harus bersatu untuk mengatasi masalah ini. Turut belasungkawa untuk semua yang terlibat di peristiwa penembakan Orlando," cuit Kelly.
Pasca peristiwa penembakan di Orlando, AS meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melindungi kaum LGBT.
Sekertaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah lama memperjuangkan kesetaraan hak bagi kaum LGBT. Tapi, niatnya tidak hanya ditentang oleh sejumlah negara muslim di Afrika dan Arab Saudi, namun juga Rusia dan China.
PBB menyatakan kalau sampai saat ini masih ada 74 negara yang menolak keberadaan kaum LGBT.
(tyo)