Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi Smartfren Telecom memang berinvestasi sangat besar dalam perluasan jaringan 4G LTE di Indonesia. Pimpinan perusahaan ini pun memprediksi soal pertumbuhan 4G.
Franky Oesman Widjaja selaku Chairman Sinarmas Group yang menaungi Smartfren menuturkan sejumlah hal terkait penetrasi 4G di Tanah Air.
"Saya yakin pertumbuhan 4G ini tidak akan memakan waktu yang lama seperti adopsi dari 2G ke 3G," katanya kepada sejumlah awak media saat ditemui di kantor Smartfren.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyambung, "2G ke 3G itu kira-kira butuh waktu 10 tahun. Nah kalau 3G ke 4G bisa lebih cepat, kira-kira perlu waktu hanya 3 sampai 4 tahun, cukup."
Lebih lanjut, komposisi layanan tradisional dari para operator telekomunikasi seperti
voice sudah mulai tergerus oleh data. Namun hal ini dijadikan peluang bagi Smartfren yang menyuguhkan layanan voice LTE atau VoLTE.
Secara teknis, VoLTE itu memang panggilan suara berbasis data, namun berbeda dengan aplikasi seperti WhatsApp call, Line call atau BBM voice. Karena voLTE sejatinya bukan aplikasi pihak ketiga.
Sejumlah kelebihan VoLTE adalah suara jernih, meminimalisir
noise, dan
call setup yang cepat.
Pada Mei kemarin, Smartfren menyatakan pengguna aktif VoLTE sudah mencapai 50 ribu
user. Franky turut optimis VoLTE akan diterima dengan baik oleh masyarakat.
"Awal tahun 2017 besok saya rasa VoLTE sudah bisa mulai diadopsi lebih luas lagi oleh masyarakat dan tanpa batas
handset, semuanya tergantung operatornya bisa atau tidak. Namun VoLTE ini suaranya jernih sekali seperti Dolby, jadi sudah seharusnya makin banyak digunakan," tutur Franky.
Ponsel Andromax jadi andalanMenurut Head of Network Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo saat ini kira-kira ada 12 juta pelanggan Smartfren di mana 1,4 juta orang sudah migrasi ke 4G.
Munir mengatakan, butuh sekitar 11 juta pelanggan yang segera akan dimigrasikan ke 4G LTE hingga akhir 2016 mendatang.
Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengungkapkan bahwa ponsel Andromax A yang dirilis Smartfren bisa dibilang menjadi andalan perusahaan dalam mendorong adopsi 4G kepada masyarakat.
"Migrasi yang kita hidangkan ini salah satunya menyediakan fasilitas ponsel yang bagus dan terjangkau," kata Merza di tempat yang sama.
Ia melanjutkan, "Andromax A itu harganya sekitar Rp649 ribu. Itu real price, tidak pakai subsidi. kami harapkan bisa mendorong masyarakat untuk mencicipi 4G."
Hal senada juga disampaikan Franky yang percaya diri Andromax A bisa membawa hasil dari adopsi menyeluruh 4G kepada masyarakat.
"Dengan kemampuan jaringan 4G dan layanan VoLTE, Andromax A itu sudah sangat bagus, harganya juga terjangkau. Saya yakin
automatic migration-nya akan sangat banyak," tukasnya.
Selebihnya Smartfren melakukan pendekatan dan edukasi berkala di kota-kota jangkauannya di seluruh Nusantara. Dikatakan Munir, bekerjasama dengan pemerintah daerah serta perwakilan pelanggan mereka
getol memberi
insight mengenai 4G LTE serta
handset yang mendukungnya demi mendorong minat penggunaan 4G sendiri.
Menjelang Ramadan, tahun 2016 ini ada sejumlah persiapan yang dilakukan oleh Smartfren. Salah satunya adalah menambah jangkauan jaringan 4G-nya.
Sebelumnya Smartfren mengklaim bahwa jaringan 4G mereka sudah menjangkau 85 kota di Indonesia dan kini operator tersebut sudah menambahnya menjadi 188 kota.
(tyo)