Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi Smartfren telah menguji dan siap merilis teknologi baru yang mengagregasi tiga kanal frekuensi radio (3 carrier aggregation/3 CA) demi memberi layanan akses Internet yang diklaim mencapai kecepatan unduh 200 Mbps.
Smartfren akan merilis layanan Internet berbasis 3 CA ini sebelum hari raya Idul Fitri 2016 di 22 kota besar. Namun, perusahaan berkata sampai saat ini belum ada ponsel di pasar Indonesia yang mendukung akses Internet berbasis 3 CA.
CTO Smartfren Christian Daigneault berkata, pihaknya masih menunggu vendor ponsel yang memakai cip yang mendukung 3 CA di Indonesia. Salah satu prosesor yang mendukung teknologi ini adalah Qualcomm seri Snapdragon 820.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menargetkan pada tahun ini layanan 3 CA sudah bisa dipakai oleh sejumlah pengguna yang memakai perangkat premium dengan cip Snapdragon 820 di open market.
Ketika nanti sudah banyak perangkat yang mendukung, Christian menargetkan layanan ini ke para pengguna ponsel pintar yang melakukan penyimpanan data di komputasi awan (cloud computing) sampai mereka yang melakukan streaming video definisi tinggi (HD).
"Kami ingin mengantarkan pengguna untuk memakai layanan yang lebih hebat lagi. Ini akan menguntungkan semua pihak, termasuk pengembang aplikasi," kata Christian dalam jumpa pers di BSD, Tangerang Selatan, Jumat (17/6).
Upaya Smartfren merealisasikan teknologi 3 CA dilakukan berkat pengembangan yang dilakukan para teknisinya dengan dukungan dari Nokia selaku penyedia infrastruktur telekomunikasi dan Qualcomm selaku pendukung cip pada ponsel pintar.
Selain Nokia, Smartfren juga akan mengaplikasikan teknologi 3 CA pada infrastrukturnya yang dibangun oleh ZTE di kawasan timur Indonesia.
3 CA dari Smartfren ini mengagregasi kanal frekuensi seluas 10 MHz dari spektrum 850 MHz yang memanfaatkan teknologi Frequency Division Duplex (FDD), kemudian 20 MHz dan 10 MHz dari 2.300 MHz yang memanfaatkan Time Division Duplex (TDD).
Christian berkata, kanal di 2.300 MHz dibagi menjadi dua karena menurut standar yang dibuat 3GPP, satu kanal di 2.300 MHz maksimal adalah 20 MHz. Sehingga, 10 MHz lainnya di frekuensi itu tidak bisa digabung dan berdiri sebagai kanal mandiri.
3GPP sendiri merupakan singkatan dari The 3rd Generation Partnership Project, sebuah badan standarisasi internasional yang anggotanya adalah pelaku industri telekomunikasi.
Sumber daya frekuensi dari ketiga kanal itu digabungkan lalu digulirkan dalam satu keran agar pengguna mendapatkan akses yang "deras" ketika memakai layanan Internet.
(adt)