Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo memanfaatkan media sosial untuk mengimbaukan kepada para
netizen agar selalu waspada terkait aksi teror yang menyerang Solo, Jawa Tengah.
Aksi ledakan bom bunuh diri di Mapolresta Solo yang terjadi pada Selasa (5/7), turut memberi dampak korban luka petugas kepolisian yang bertugas ketika ledakan terjadi.
Selain peristiwa Surakarta, warga dunia turut dikejutkan oleh serangan bom yang membombardir Arab Saudi selama 24 jam belakangan, yakni mulai Qatif, Jeddah, sampai Madina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi serangkaian peristiwa nahas tersebut, Jokowi melalui akun Instagram resminya mempublikasikan imbauan kepada para netizen.
"Aksi teror. di manapun, atas nama apapun, tidak bisa dibenarkan, tidak dapat ditolerir serta bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Untuk kita mengutuk keras serangan teror yang terjadi di dekat Masjid Nabawi, Madinah dan dua kota lainnya di Arab Saudi. Atas nama rakyat Indonesia, kita sampaikan dukacita yang mendalam kepada korban, keluarga, dan pemerintah kerajaan Arab Saudi," tulis Jokowi di akun @jokowi, Selasa (5/7).
Ia melanjutkan, "untuk peristiwa teror bom di Solo kita menghimbau masyarakat Indonesia tetap tenang dalam menjalankan hari terakhir ibadah puasa Ramadhan dengan khusyuk dan tidak perlu takut menghadapi teror-teror itu. Kita tingkatkan kewaspadaan kita dalam melawan terorisme. Aparat keamanan sudah diperintahkan untuk mengejar dan mengungkap jaringan teroris. Kepada petugas Mapolresta Solo, yang terluka semoga segera bisa pulih untuk kembali bertugas."
Selain Instagram, Jokowi juga menyampaikan hal yang sama di jejaring mikroblog Twitter.
Melalui akun pribadinya, @jokowi, ia tetap memberi semangat agar warga tetap waspada terhadap aksi teror.
 Twitter @Jokowi |
Cuitan Jokowi sekitar pukul 10.53 WIB tersebut diganjar lebih dari 1.300 retweet dari para pengikutnya.
Sekadar diketahui, divisi Humas Polri menjelaskan kronologi kejadian teror bom yang menyerang Mapolresta Surakarta melalui media sosial.
Pada pukul 07.35 WIB, seorang pengendara sepeda motor berusaha menerobos penjagaan markas polres Surakarta yang sedang melaksanakan apel pagi dan dicegat oleh anggota provos. Ketika dihentikan oleh anggota, orang tersebut meledakan diri dan melukai anggota Polres yang menghalangi.
Sementara itu, ledakan yang menarget para diplomat Amerika Serikat, penganut Islam Syiah, dan sebuah markas keamanan di Masjid Nabawi yang terletak di Kota Madinah, mengikuti rentetan serangan massal di Turki, Bangladesh, dan Irak. Semua aksi teror tersebut diklaim sebagai ulah kelompok militan ISIS sebagai dalang.
Serangan-serangan tersebut seakan telah diatur waktunya untuk bertepatan dengan semakin dekatnya Hari Raya Idul Fitri, perayaan akan berakhirnya bulan puasa.
(tyo)