Jakarta, CNN Indonesia -- Pemegang saham Facebook menyetujui proposal untuk menerbitkan saham kelas baru tanpa hak suara, sebagai upaya perusahaan membiarkan CEO Mark Zuckerberg memberikan kekayaannya tanpa melepas kendali atas jejaring sosial yang ia dirikan.
Rencana menerbitkan saham Kelas C untuk setiap saham beredar Kelas A dan Kelas B yang dimiliki pemegang saham ini, telah disetujui investor dalam rapat umum pemegang saham pada Senin (20/6).
Facebook melakukan stock split atau pemecahan jumlah lembar saham dengan rasio 1 banding 3. Nantinya, saham Kelas C akan diperdagangkan ke publik di bawah simbol baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zuckerberg mengatakan pada Desember lalu ia akan mendonasikan 99 persen sahamnya di Facebook ke sejumlah proyek filantropi baru yang fokus pada kemansiaan dan kesetaraan.
Penciptaan saham Kelas C akan memungkinkan Zuckerberg menjual saham tanpa hak suara atau non-voting, tetapi kepemilikan di saham Kelas A dan Kelas B membiarkannya mempertahankan kontrok di Facebook.
CEO berusia 32 tahun itu mengatakan kepada para investor bahwa ia akan menjalankan Facebook “untuk waktu yang sangat lama.”
Manajemen Facebook pun percaya Zuckerberg adalah nahkoda perusahaan dan kunci keberhasilan pada rencana jangka panjang.
Karena, selama ini, para pemegang saham sering memikirkan jangka pendek, sementara Zuckerberg seperti halnya para pemimpin teknologi, selalu punya rencana besar jangka panjang. Termasuk dalam langkah Facebook mengakuisisi WhatsApp senilai US$ 19 miliar dan bertaruh pada virtual reality.
(adt/adt)