Jakarta, CNN Indonesia -- Facebook melakukan pembaruan algoritma pada News Feed untuk menekan jumlah konten
clickbait yang menjebak pengguna mengklik sebuah tautan menyesatkan. Langkah ini dilakukan sebagai upaya membangun diri Facebook sebagai tujuan utama konten berita dan pembaruan sosial.
Konten
clickbait biasanya memakai judul atau kalimat pengantar yang mengundang rasa penasaran, menyembunyikan informasi, menyesatkan, dan seakan memaksa orang untuk mengklik sebuah tautan.
Facebook telah menerima banya laporan dari penggunanya soal konten
clickbait ini dan akhirnya memutuskan segera bertindak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Presiden Manajemen Produk Facebook, Adam Mosseri mengatakan, algoritma jejaring sosial ini akan melakukan identifikasi dan klasifikasi konten
clickbait. Ia kemudian menentukan halaman atau domain situs web yang banyak mempublikasikan konten
clickbait dalam jumat besar.
“Kami mencoba untuk menjadi sangat konkret atas apa yang kami identifikasikan sebagai
clickbait,” kata Mosseri seperti dikutip dari
Reuters.
News Feed menjadi hal penting bagi Facebook untuk menawarkan konten yang relevan dengan pengguna. Ini menjadi halaman penentu untuk orang melihat konten yang mereka sukai, dan mendorong orang menghabiskan waktu lebih lama di Facebook.
Facebook berkata upaya menekan jumlah konten
clickbait ini mirip seperti cara filter email sampah
(spam). Sistem Facebook juga akan mendeteksi konten yang membesar-besarkan isi sebuah berita.
Facebook terus berusaha menjadikan jejaring sosialnya sebagai tempat berkomunikasi dan menemukan berbagai hal yang bermanfaat bagi 1,7 miliar pengguna aktifnya.
(adt)