Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Facebook akhirnya menerbangkan drone raksasa miliknya yang bernama Aquila untuk diuji coba.
Aquila pertama kali diperkenalkan pada Maret 2015 dan Facebook kerap mengatakan akan menguji cobanya pada akhir 2015 lalu. Setelah sekian lama dinanti, pesawat nirawak tenaga surya ini akhirnya mengangkasa.
Biasanya uji coba penerbangan bakal menggunakan perangkat yang ukurannya lebih kecil, namun Facebook tetap melakukannya sebagaimana ukuran Aquila yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aquila memang besar, lebar sayapnya yang berbentuk huruf V itu diklaim melampaui pesawat Boeing 737 yakni 42 meter. Namun bobot drone raksasa ini terbilang lebih ringan dari mobil kecil, yaitu sekitar 400 kilogram.
Ia mampu terbang selama 90 hari dan bakal mengangkasa di ketinggian 20 sampai 30 kilo meter sehingga tidak mengganggu pesawat komersial, dan diklaim tidak terpengaruh cuaca. Uji coba ini kabarnya memakan waktu selama tiga bulan.
Aquila memiliki tujuan mulia yaitu menyebarkan internet kepada 4 miliar orang di seluruh dunia yang belum mendapatkan koneksi.
Mengutip
Mashable, rencananya Aquila hanya akan menggunakan energi setara pengering rambut (
hairdryer) atau
microwave.
"Aquila adalah pesawat bertenaga surya yang bisa menyebarkan internet murah ke ratusan juta orang di lokasi-lokasi yang sulit terjamah. Saat uji coba ini rampung, Aquila akan mengelilingi sebuah kawasan dengan diameter 96,5 kilometer, lalu memancarkan koneksi internet dari ketinggian lebih dari 18 kilometer menggunakan laser komunikasi dan sistem gelombang milimeter," ungkap Facebook dalam sebuah pernyataan.
Aquila menjadi bagian penting dari rencana jangka panjang perusahaan dalam penyebaran internet melalui proyek Internet.org.
"Pada akhirnya, tujuan kami adalah menerbangkan sejumlah Aquila di ketinggian lebih dari 18 kilometer, saling berkomunikasi dengan laser dan tetap mengangkasa di atas awan selama beberapa bulan — ini adalah hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya," tulis sang CEO Mark Zuckerberg di dalam blog perusahaan.
Tentu saja untuk mewujudkan semuanya masih harus banyak penyempurnaan. Zuckerberg sendiri mengatakan, masih ada beberapa kendala teknis besar yang harus dilalui.
Contoh kendala yang dimaksud Zuckerberg adalah bagaimana membuat drone raksasa ini lebih ringan dan mengurangi ketergantungan Aquila terhadap kru di Bumi yang mengoperasikannya.
Zuckerberg menambahkan, perusahaan akan melanjutkan rangkaian uji coba sampai tahun depan dengan tujuan agar Aquila bisa terbang lebih tinggi lagi dalam waktu yang lebih lama.
(tyo)