Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat di Bumi sangat boros menggunakan energi cahaya dari lampu pada malam hari. Jika bisa meminimalisirnya, manusia bisa dengan jelas menyaksikan konstelasi bintang dan planet antariksa di langit gelap.
Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) memberi istilah pemborosan tersebut sebagai polusi cahaya, sebab ia bisa mengalahkan keindahan langit yang seharusnya bisa dinikmati pada malam hari.
"Sebetulnya fenomena yang bisa kita nikmati di langit itu bukan sesuatu yang langka, namun akan menarik ketika polusi cahaya bisa diminimalisir. Caranya, mari kita bersama-sama menguranginya," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Jumat (5/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thomas melalui laman Facebooknya mengimbau masyarakat agar mematikan lampu setidaknya selama satu jam pukul 20.00 - 21.00 pada 6 Agustus ini.
Ketika lampu padam, Thomas mengajak warga keluar ruangan untuk menyaksikan Galaksi Bima Sakti dengan ratusan miliar bintang membentang dari utara ke selatan.
Baca juga: Besok, Lapan Imbau Masyarakat Padamkan Lampu"Kita bisa melihat rasi Angsa (Cygnus) di langit utara dengan Segitiga Musim Panas (Summer Triangle), tiga bintang terang di sekitar rasi Angsa: Vega, Deneb, dan Altair. Di langit Selatan kita melihat rasi Layang-layang atau Salib Selatan (Crux) yang sering digunakan sebagai penunjuk arah selatan. Hampir di atas kepala kita saksikan rasi Kalajengking (Scorpio) dengan bintang terang Antares," tulis Thomas beberapa hari lalu.
Selain rasi bintang tersebut, Thomas juga menyebutkan masyarakat berkesempatan menyaksikan Mars sang planet merah dan Saturnus yang bersanding dengan bintang raksasa merah Antares.
Kampanye bertajuk "Malam Langit Gelap" yang tujuannya memang untuk mendorong masyarakat agar mengurangi polusi cahaya ini bertepatan dengan Hari Keantariksaan yang sudah ditetapkan setiap tanggal 6 Agustus.
Sebagai tambahan, menurut Thomas ajakan ini juga menjadi dukungan terhadap kampanye Earth Hour untuk mengurangi energi yang biasa dikonsumsi di Bumi.
(tyo)