Jakarta, CNN Indonesia -- Media sosial Twitter sampai kini telah menutup sekitar 360.000 akun yang mengancam atau mempromosikan tindakan terorisme sejak 2015.
Twitter telah lama mendapat kecaman dari pemerintah Amerika Serikat dan kelompok pihak ketiga karena tidak berbuat cukup untuk menghentikan akun yang terkait dengan ISIS.
Pertengahan 2015 Twitter berkata telah menutup 125.000 akun yang sebagian besar terkait dengan ISIS, kemudian 235.000 akun pada Februari 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Twitter berkata langkah blokir terhadap akun terkait terorisme telah melonjak 80 persen dibandingkan tahun lalu, dengan waktu respons yang disebut Twitter telah dipercepat.
Twitter berkata langkah blokir akun ini utamanya bergantung dari laporan pengguna yang mengidentifikasi tindakan terorisme.
Setelah itu, tim khusus di Twitter akan mengevaluasi laporan itu kemudian memantau akun yang dilaporkan. Twitter akan mengambil sikap jika ada bukti cukup kuat.
(adt)