Jakarta, CNN Indonesia -- Adopsi pembayaran mobile Apple Pay bisa dibilang memang lambat. Apple pun memutuskan untuk menjalin kerjasama dengan Sony untuk memperluas layanannya.
Meski telah diluncurkan pada 2014, sejauh ini layanan Apple Pay yang terdapat di perangkat iDevice memang cakupannya masih terbatas. Amerika Serikat tentunya menjadi negara yang telah mencicip layanan ini.
Mengutip situs
UberGizmo, Apple sengaja menggandeng Sony agar bisa membantu adopsi Apple Pay di Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari laporan yang tersebar, Apple akan memanfaatkan sistem kartu pintar FeliCa Networks dari Sony untuk pembayarannya. Artinya, pengguna Apple Pay di Jepang bisa menggunakan layanan tersebut di toko-toko yang mendukung platform FeliCa.
Belum ada tanggapan resmi dari Sony terkait hal ini, pun begitu dengan Apple yang masih bungkam mengenai peluncuran Apple Pay di Negeri Sakura itu. Namun segelintir kabar menyebut kemungkinan Apple Pay rilis pada 2017 mendatang.
Ini bukan pertama kali Apple bermitra dengan perusahaan lokal di negara sasarannya. Tercatat Apple telah bekerjasama dengan UnionPay di China untuk membuka keran Apple Pay di sana.
Seperti layaknya pembayaran mobile pada umumnya, Apple Pay menggunakan koneksi Near Field Communications (NFC) untuk proses transaksi.
Layanan ini memberi kesempatan Apple untuk mengikat pelanggan lebih erat pada perangkat ponsel pintar iPhone dan jam tangan pintar Watch.
Namun, banyak analis dan peretail yang menilai optimisme Apple terlalu berlebihan. Mereka menilai Apple hanya mengambil sedikit persentase dari transaksi retail di AS.
(tyo)