Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Apple menyingkirkan
port audio dan menggantinya dengan EarPod disebut sebagai langkah menuju masa depan perangkat pintar yang serba nirkabel. Selain itu, Apple juga membawa peningkatan pada fitur kamera, tombol
Home, prosesor, dan baterai.
Meski menuai pro kontra dengan perubahan signifikan yang ditawarkan, sejumlah analis memprediksi upaya ini akan berpengaruh pada penawaran saham Apple di lantai bursa.
Bob O'Donnell dari lembaga riset TECHanalysis mengatakan varian warna hitam
glossy akan menjadi yang paling populer dibandingkan versi lain. Sementara fitur kamera diprediksi akan merefleksikan inovasi pada sebuah ponsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peningkatan dengan menambahkan dual kamera pada iPhone 7 Plus sangat baik, hanya saja kekurangan berupa hilangnya
port audio akan mengecewakan bagi beberapa kalangan," kata Bob seperti dilaporkan
Reuters.
Biasanya kemunculan perangkat baru Apple akan mendatangkan lebih dari setengah dari total pendapatan perusahaan. Tren ini terlihat sejak kemunculan iPhone 6 dengan desain baru di tahun 2014.
Banyak yang berharap iPhone 7 dapat membawa siklus kesuksesan bisnis tiga tahunan, tentu saja minus pembaharuan segi desain yang diprediksi akan dilakukan tahun 2017 lewat iPhone 8.
Selain iPhone 7 dan 7 Plus, Apple juga memperkenalkan kemunculan jam tangan pintar Watch Series 2 yang kedap air dan debu. Menggunakan material alumunium,
stainless steel dan ceramic, Watch juga bisa berfungsi untuk memonitor kesehatan dengan fitur GPS dan prosesor dual-core.
Selain itu, perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak ini juga menggandeng Nike lewat produk Apple Watch Nike+. Layaknya jam tangan pintar kebanyakan, Apple Watch Nike+ juga telah ditanam fitur GPS untuk memonitor aktivitas lari penggunanya.
Analis teknologi Patrick Moorhead memprediksi penjualan jam tangan pintar Apple akan meningkat drastis.
"Kebanyakan pengguna jam tangan merupakan kalangan
early adopter yang justru menjadikan pangsa pasar meningkat hingga 10 kali lebih besar," kata Patrick.
Chief Economist Manhattan Venture Partners Max Wolff juga meyakini duo iPhone 7 bisa meningkatkan angka penjualan.
"Baterai yang lebih tahan lama, chipset lebih cepat, desain yang lebih ramping. Sejauh ini kami tidak masalah jika mereka bisa menjual 45 hingga 50 juta unit dalam 3 bulan kedepan," imbuh Max.
Namun hal itu justru tidak cukup membuat investor merasa puas dengan sepak terjang bisnis Apple. Jane Barratt dari perusahaan investasi Goldbean mengatakan perubahan yang diboyong Apple justru berimbas negatif.
"Saham yang diperdagangkan sesaat setelah peluncuran iPhone terbaru ternyata negatif. Perubahan tersebut nyatanya justru membuat investor tidak senang," ungkap Jane.
Dua varian iPhone dan smartwatch terbaru Apple akan mulai dipasarkan 16 September di 25 negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan China. iPhone 7 dibanderol mulai US$649 dan US$769 untuk iPhone 7 Plus.
(evn)