Bos Tesla: Mobil Semi Otonom Bisa Tekan Angka Kecelakaan

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Jumat, 16 Sep 2016 06:01 WIB
Sistem akan memberi peringatan ketika tangan pengemudi terlepas dari setir selama lebih dari satu menit dengan kecepatan di atas 72 kilometer per jam.
Seorang pegawai Tesla di Berlin, Jerman (REUTERS/Hannibal Hanschke)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan otomotif Tesla Motor mengkonfirmasi pembaharuan pada sistem mengemudi mobil semi-otonom dengan sejumlah pembatasan dan peningkatan saat tangan pengemudi tidak berada di kendali setir.

Menurut Co Chief Executive Tesla Motor Elon Musk, pembaharuan sistem tersebut lebih ditujukan untuk meminimalisir kecelakaan fatal di jalan raya.

Musk memastikan pembaharuan peranti lunak Autopilot 8.0 akan tersedia dalam satu hingga dua pekan kedepan melalui metode over-the-air (OTA).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sistem yang baru akan memberi peringatan ketika tangan pengemudi terlepas dari kendali setir selama lebih dari satu menit dengan kecepatan di atas 72 kilometer per jam dan tidak ada kendaraan di depan.

Sebuah peringatan akan terdengar dan dashboard juga akan mengeluarkan cahaya berkedip. Jika pengemudi tetap mengabaikan tiga peringatan yang terdengar dalam waktu maksimal satu jam, maka otomatis sistem tidak bisa dimatikan sebelum mobil diparkir.

"Kami mengembangkan sistem radar menjadi hal yang lebih efektif untuk pengguna. Ini akan menjadi perbaikan yang dramatis karena sepenuhnya dikendalikan oleh peranti lunak," ungkap Musk seperti dilansir Reuters.

Sistem Autopilot Tesla pertama kali diperkenalkan pada Oktober 2015. Insiden kecelakaan yang berujung pada kematian seorang pengemudi Telsa Model S di Florida membuat perusahaan fokus mengembangkan peranti lunak untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.


Salah satu tantangan utama dalam menggunakan kamera dan radar untuk sistem pengereman kendaraan yakni meningkatkan kewaspadaan pengemudi saat berkendara. 

Meski mengklaim sistem terbarunya bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas, namun Musk memastikan sistemnya belum sempurna. Ada banyak faktor penting yang berpengaruh pada terjadinya kecelakaan di jalan.

"Keamanan yang sempurna rasanya mustahil. Peningkatan sistem ini bertujuan untuk meningkatkan probabilitas keselamatan, bukan berarti menjadikan tanpa cedera dan tidak ada korban jiwa saat terjadi kecelakaan," imbuhnya.

Dibandingkan pengguna baru, pengguna lama sistem Autopilot biasanya lebih 'nakal' dengan mengabaikan bunyi peringatan ketika tangan mereka lepas dari kendali setir. (evn)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER