Jakarta, CNN Indonesia -- Samsung secara resmi melakukan penarikan terhadap 1 juta unit Galaxy Note 7 di pasar Amerika Serikat yang dibarengi dengan pengumuman dari regulator perlindungan konsumen setempat, bahwa ada 92 laporan masalah panas berlebih pada baterai, termasuk 26 laporan luka bakar dan 55 kasus kerusakan properti karena Galaxy Note 7.
Penarikan Galaxy Note 7 dari pasar dilakukan Samsung bekerjasama dengan Komisi Keamanan Produk Konsumen AS (Consumer Product Safety Commission/CPSC). Selanjutnya Samsung akan mengganti dalam bentuk uang atau menukar dengan ponsel pintar model lain, menurut laporan
Reuters.CPSC sendiri meminta konsumen untuk segera mematikan dan berhenti menggunakan Galaxy Note 7.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keselamatan konsumen selalu menjadi prioritas utama kami," ujar Tim Baxter, Presiden Samsung Electronics America, seperti dikutip
CNet. "Kolaborasi kami dengan CPSC untuk jalur cepat penarikan sukarela di AS membahas masalah keamanan dengan memastikan konsumen bisa menukar Galaxy Note 7 miliknya dengan cepat."
Penarikan produk dari pasar menjadi pukulan besar bagi Samsung karena sejatinya Galaxy Note 7 dirancang untuk menandingi Apple iPhone 7 Plus.
Ponsel itu terpaksa ditarik dan dihentikan penjualannya karena terjadi masalah manufaktur baterai yang menyebabkan baterai rentan mengalami panas berlebih, lalu meledak. Penarikan ini merupakan skala terbesar yang pernah dialami Samsung.
Penarikan produk dari pasar atau
recall, merupakan hal yang biasa terjadi dan pernah dialami pula oleh produsen ponsel besar macam Apple dan Nokia di masa lalu.
Sebelum ada keputusan ini, Samsung telah menjual 2,5 juta unit Galaxy Note 7 di 10 negara.
Strategy Analytics memprediksi biaya gabungan untuk recall dan penjualan yang hilang dari Galaxy Note 7 akan memangkas US$5 miliar atau Rp66 triliun dari pendapatan Samsung tahun ini.
(adt)