Samsung Akhirnya Tarik Galaxy Note 7 di China

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Jumat, 16 Sep 2016 09:00 WIB
Menyusul isu cacat baterai, Samsung menarik 1.858 unit Galaxy Note 7 yang telah dipasarkan di China.
Samsung Galaxy Note 7 (Dok. Samsung Mobile)
Jakarta, CNN Indonesia -- Samsung diketahui melakukan penarikan (recall) untuk 1.858 unit Galaxy Note 7 yang telah dipasarkan di China pada Rabu (14/9).

Langkah ini dilakukan menyusul isu cacat baterai yang bisa memicu ledakan. Menariknya langkah ini dilakukan setelah beberapa waktu terakhir Samsung selalu mengklaim perangkat yang dipasarkan di China tidak akan terkena imbas insiden ini.


Reuters melaporkan, sejauh ini Samsung kerap mengklaim baterai Galaxy Note 7 yang dipasarkan di China dipasok oleh manufaktur yang berbeda, sehingga kecil kemungkinan mengalami insiden serupa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tepat dua pekan setelah diluncurkan, Samsung kembali menarik ponsel flagship terbarunya di 10 pasar global termasuk Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Khusus untuk pasar China, pihak perusahaan mengklaim menggunakan varian baterai yang berbeda sehingga tetap aman untuk digunakan.

Dalam situs resminya, Samsung diketahui secara resmi menjual Galaxy Note 7 di China sejak 1 September lalu.

Menanggapi langkah yang dilakukan Samsung, otoritas penerbangan China juga mengimbau penumpang untuk tidak mengaktifkan Galaxy Note 7 selama penerbangan. Langkah serupa sudah lebih dahulu dilakukan oleh sejumlah maskapai dan otoritas penerbangan di Amerika Serikat, Arab Saudi, Vietnam, Filipina, Jepang, dan Indonesia.

Hingga berita ini diturunkan Samsung mengatakan sedang bekerjasama dengan badan pengawas nasional guna menangani insiden tersebut.

"Prioritas nomor satu kami adalah keselamatan pelangga. Kami meminta pengguna untuk mematikan Galaxy Note7 mereka dan menukarkannya sesegera mungkin, "kata DJ Koh, Presiden Mobile Communications Bisnis, Samsung Electronics dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com.

Koh memastikan pihak perusahaan akan mempercepat ketersediaan perangkat pengganti untuk penggunanya di berbagai negara. (evn)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER