Jakarta, CNN Indonesia -- Universal Robots (UR) coba memperkenalkan lebih jauh fungsi robot kolaboratif atau co-bot lewat produknya UR3. General Manager Universal Robots Asia Pasifik, Shermine Gotfredsen, memboyong serta UR3 yang berbentuk lengan untuk mendemonstrasikan cara kerjanya di Jakarta, Kamis (21/9).
UR3 yang dibawa oleh Shermine merupakan robot kolaboratif berbentuk lengan dengan enam sendi berbobot 10 kg. Kolaboratif berarti robot ini bisa beroperasi sendiri maupun bersama mesin lain.
"Robot ini tergolong kecil dan fleksibel sehingga cocok untuk jenis industri usaha kecil menengah," terang Shermine.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama kali diluncurkan pada 2015 di Singapura, UR3 mampu menahan beban hingga 3 kg. Kapasitas UR3 yang kecil sengaja dirancang untuk meningkatkan kelincahan robot pada jenis pekerjaan yang lebih ringan. Figur UR3 yang fleksibel dan kecil membuatnya cocok bagi industri yang tak punya banyak ruang dan tenaga ahli.
Sebuah panel kendali diperlukan untuk mengoperasikan UR3. Berbentuk tablet 'gemuk', panel kendali adalah pusat komando pemrograman robot. Interface panel yang tak begitu rumit jadi salah satu keunggulan dari UR3.
Pada sistem keamanan operasional robot, UR3 punya fitur yang menarik. Robot akan otomatis berhenti bergerak seketika apabila terkena benturan.
Untuk memudahkan pengoperasian, UR menciptakan sebuah situs khusus bernama Universal Robots+. Platform ini berfungsi menyediakan informasi cara mengoperasikan robot UR tanpa panduan khusus seorang teknisi ahli mesin.
Bisa dikatakan, UR+ juga berguna sebagai tempat para distributor dan pengembang untuk merancang program mesin robot sesuai kebutuhan.
 Panel kendali Universal Robots dibuat dengan antarmuka yang cukup sederhana. (CNN Indonesia/ Bintoro Agung Sugiharto) |
UR3 adalah co-bot ketiga buatan UR. Seri pertama UR5 jadi robot pertama yang diperkenalkan ke publik pada 2009. Tiga tahun kemudian UR10 dijual ke pasar. Angka di belakang nama robot sama dengan beban kapasitas.
(adt)