Jakarta, CNN Indonesia -- Ketertarikan Apple mengembangkan kecerdasan buatan (
artificial intelligence/ AI) kembali ditunjukkan dengan aksi akuisisi startup asal India, Tuplejump.
Tuplejump fokus mengembangkan pembelajaran berbasis mesin
(machine learning) dan kecerdasan buatan. Selain di India, Tuplejump juga telah beroperasi di Amerika Serikat.
Tidak diketahui secara pasti berapa mahar yang dikeluarkan Apple untuk mengakuisisi Tuplejump. Namun diketahui kesepakatan jual beli ini telah berlangsung sejak April.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rohit Rai dan Satyaprakash Buddhavarapu, dua dari tiga pendiri Tuplejump dalam profil LinkedIn mereka diketahui telah resmi bergabung dengan Apple sejak bulan Mei. Sementara satu lainnya, yakni Deepak Alur memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan lain pada April.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2013 ini mengembangkan piranti lunak yang memungkinkan perusahaan untuk menyimpan, mengolah, dan memvisualisasikan data.
Mengutip
Mashable, sejak beberapa tahun lalu Tuplejump membantu pengolahan data dalam volume besar dari pelaku bisnis. Teknologi yang dikembangkan memungkinkan Tuplejump mengumpulkan dan mengolah data perusahaan dengan melakukan penyederhanaan agar relevan dengan segmen masing-masing pebisnis.
Tim mengklaim mereka merupakan satu dari pengadopsi awal teknologi
big data yang belakangan menjadi pembicaraan hangat.
Aksi akuisisi Apple terkait pengembangan kecerdasan buatan juga membuat peusahaan asal Cupertino tersebut mengakuisisi Emotient dan Turi. Keduanya merupakan startup yang fokus mempelajari sesuatu berdasarkan data dan mengembangkan
platform.
Sejak setahun terakhir,
Reuters mencatat Apple kian gencar membuka lowongan pekerjaan untuk merekrut ahli pengembangan kecerdasan buatan. Hingga awal September setahun silam, Apple diketahui telah mempekerjakan 86 karyawan baru yang memiliki keahlian dalam bidang AI.
(evn)