Tim LAPAN Datangi Lokasi Jatuhnya Benda Angkasa di Sumenep

Suriyanto | CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2016 14:51 WIB
Lapan menyarankan warga tidak memegang sampah antariksa karena dikhawatirkan ada bahan beracun dari pecahan tabung bahan bakar roket yang membawa satelit.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin. (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan hari ini tim ilmuwan lembaga itu sedang menuju ke lokasi jatuhnya benda angkasa di Sumenep, Madura.

Tim ilmuwan selanjutnya akan membawa benda angkasa tersebut untuk diteliti lebih lanjut.

Pada Senin (26/9) lalu, warga Sumenep dikejutkan dengan jatuhnya dua benda antariksa. Objek pertama yang melintas adalah bekas roket Delta 2 PAM-D pada pukul 06.27 waktu setempat dan objek bekas roket Falcon 9 yang melintas pukul 09.21.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thomas menyarankan warga setempat untuk tidak memegang karena dikhawatirkan ada bahan beracun lantaran benda yang jatuh itu adalah pecahan tabung bahan bakar roket yang membawa satelit. Tabung itu terbungkus oleh material semacam fiber. Ada 2 buah yang telah ditemukan di perairan dan 2 di darat.


Roket Falcon 9 milik SpaceX, Amerika Serikat, itu disebut Thomas telah digunakan mengorbitkan satelit JCSAT 16 pada 14 Agustus 2016,

“Kalau masih ada sisa bahan bakarnya itu bisa beracun. Kemungkinan menimbulkan masalah, tapi tidak mengandung radiasi. Umumnya roket tidak mengandung nuklir, tapi memang ada beberapa kasus satelit yang membawa bahan bakar nuklir,” kata Thomas kepada CNNIndonesia.com.

Sebuah roket yang membawa satelit akan menjadi sampah antariksa setelah sampai di orbit Bumi, dan bisa menjadi 20.000 keping dengan ukuran lebih besar dari kepalan tangan. Sampah antariksa yang berada rendah di orbit Bumi, besar kemungkinan akan jatuh ke Bumi.


Thomas berkata kebanyakan sampah antariksa ini jatuh di laut atau gurun, dan sebagian kecil jatuh di daratan yang dimukim warga.

Lapan sendiri telah menerima dan menyimpan objek sampah antariksa yang jatuh di Indonesia, setidaknya ada tiga objek. Ada dua pecahan bekas tabung bahan bakar roket Rusia yang jatuh pada 1981 di Gorontalo dan di Lampung pada 1988. Kemudian, ada juga pecahan roket China pada 2003 di Bengkulu. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER