Benda Angkasa yang Jatuh di Sumenep Tidak Mengandung Radiasi
CNN Indonesia
Jumat, 30 Sep 2016 13:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Penerbangan dan Antariksan Nasional (Lapan) bekerjasama dengan Tim Satuan Tanggap Darurat Badan Pengawas Tenaga Nuklir (STD Bapeten) melakukan investigasi lebih lanjut terhadap pecahan roket Falcon9 di Sumenep, Madura.
Proses analisa yang dilakukan kemarin (29/9) meneliti adanya dugaan paparan radiasi nuklit dalam di dalam roket Falcon 9.
Hasilnya, Kepala Subdirektorat Kesiapsiagaan Nuklir, Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Bapeten, Mohammad Ridawan memastikan tidak ada paparan radiasi nuklir yang terdapat dalam seluruh benda angkasa yang jatuh tersebut.
"Paparan radiasi dari semua objek yang kami ukur sama dengan paparan radiasi alam. Hal ini berarti, seluruh objek yang diamankan ke Mapolres Sumenep dinyatakan bebas dari bahaya radiasi nuklir," katanya dalam pernyataan resmi.
Menanggapi hasil investigasi ini, Ketua tim Lapan Elly memastikan akan membawa seluruh objek untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium Lapan.
Sementara itu, Kapolres Sumenep AKBP Josep Ananta Pinora mengatakan pihaknya akan melakukan pencarian kemungkinan adanya objek serupa yang tersisa. Jika adanya benda serupa ditemukan, maka pihak kepolisian memastikan akan melakukan koordinasi dengan Lapan dan Bapeten.
Pihak Lapan dan Bapeten memastikan akan melanjutkan upaya koordinasi untuk memperbaiki SOP jatuhan benda langit yang sudah ada.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Senin (26/9) dua objek antariksa berupa tabung silinder sepanjang 1,5 meter dengan diameter 60 centimeter jatuh di lokasi kandang sapi milik warga di Sumenep, Madura.
Objek pertama yang melintas yakni bekas roket Delta 2 PAM-D pada pukul 06.27 dan objek bekas roket Falcon 9 melintas pukul 9.21 waktu setempat.
Proses analisa yang dilakukan kemarin (29/9) meneliti adanya dugaan paparan radiasi nuklit dalam di dalam roket Falcon 9.
Hasilnya, Kepala Subdirektorat Kesiapsiagaan Nuklir, Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Bapeten, Mohammad Ridawan memastikan tidak ada paparan radiasi nuklir yang terdapat dalam seluruh benda angkasa yang jatuh tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paparan radiasi dari semua objek yang kami ukur sama dengan paparan radiasi alam. Hal ini berarti, seluruh objek yang diamankan ke Mapolres Sumenep dinyatakan bebas dari bahaya radiasi nuklir," katanya dalam pernyataan resmi.
 Pengujian kadar radiasi nuklir terhadap pecahan roket Falcon 9 yang jatuh di Sumenep, Jawa Timur (dok. Bapeten) |
Pihak Lapan dan Bapeten memastikan akan melanjutkan upaya koordinasi untuk memperbaiki SOP jatuhan benda langit yang sudah ada.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Senin (26/9) dua objek antariksa berupa tabung silinder sepanjang 1,5 meter dengan diameter 60 centimeter jatuh di lokasi kandang sapi milik warga di Sumenep, Madura.
Objek pertama yang melintas yakni bekas roket Delta 2 PAM-D pada pukul 06.27 dan objek bekas roket Falcon 9 melintas pukul 9.21 waktu setempat.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK