5 Tahun Kematian Steve Jobs dan Wajah Apple Dipimpin Tim Cook

Aditya Panji | CNN Indonesia
Kamis, 06 Okt 2016 09:12 WIB
Di bawah kepemimpinan Tim Cook, Apple telah mengambil nada yang lebih lembut. Seakan hendak mengubah cara manusia dalam memandang Apple.
Steve Jobs dalam Kenangan (AFP PHOTO / FREDERIC J. BROWN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lima tahun sudah Apple ditinggal sang pendiri Steve Jobs. Sosoknya masih kuat diingat publik melalui buku dan film yang menggambarkan hidupnya, karier, juga kepribadiannya.

5 Oktober 2011, Jobs yang dikenal sebagai pemimpin karismatik dan kontroversial, meninggal dunia setelah pertempuran panjang dengan kanker pankreas. Ketika itu usianya 56 tahun.

Karakter kuat Jobs kerap dibandingkan dengan gaya kepemimpinan Tim Cook yang saat ini memimpin Apple, dengan relatif pendiam dan tenang. Berbeda dengan Jobs yang keras kepala dan suka berteriak. Cook tak segan menerima tanggung jawab atas kesalahan dan meminta maaf, seperti ketika ada eror di Apple Maps.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bawah Cook, Apple telah mengambil nada yang lebih lembut. Seakan hendak mengubah cara manusia dalam memandang Apple.

Salah satunya, Cook berupaya membuat Apple menjadi penggerak perubahan sosial dengan membuat program donasi di perusahaan ke badan amal. Sementara Jobs dahulu tidak dikenal sebagai CEO yang dermawan, walau banyak pihak berspekulasi ia suka memberi secara diam-diam.


Cook mewakili Apple di khalayak menyatakan sikapnya terhadap isu sosial seperti upaya menghentikan penularan AIDS, hak asasi manusia, dan hak LGBT. Di tahun 2014, ia secara terbuka mengaku seorang homeseksual.

Kesamaan

Apple di bawah Cook tercatat masih menciptakan kebijakan atau sikap yang sama dengan masa kepemimpinan Jobs, yang bisa jadi ini adalah cara untuk mempertahankan budaya.

Cook sama seperti Jobs dalam memperjuangkan kerahasiaan data dan privasi konsumen. Masih ingat jelas langkah Cook yang menolak permintaan Departemen Kehakiman Amerika Serikat yang memerintahkan Apple membantu FBI dalam membuka kunci iPhone milik Syed Farook, pelaku penembakan San Bernardino. Cook berkata ia akan melakukan perlawanan sampai ke Mahkamah Agung demi menjadi juara privasi dan keamanan.

Steve Jobs. (Getty Images/Justin Sullivan)

Hal yang tak kalah penting bagi para investor, Cook mampu menghasilkan miliaran dollar keuntungan untuk Apple dengan menjual produk harga tinggi yang sangat diinginkan konsumen.

Padahal dahulu, sekitar setahun setelah Cook menjabat, saham Apple turun drastis 50 persen pada 2013. Banyak pihak memprediksi masa keemasan Apple akan berakhir, tetapi Cook berhasil membungkam para pengkritik dan melipatgandakan keuntungan Apple.

Apple pun mencatat sejarah mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$700 miliar, dan jadi perusahaan pertama yang menembus level tersebut setelah harga sahamnya berada di level US$122,02 pada 10 Februari 2015.


Dalam hal memperlakukan karyawan, Cook mendorong karyawan dengan cara Jobs agar tidak takut berseteru. Ini terlihat dari pertempuran hak paten dengan Samsung yang terus dilakoni, bahkan berlarut-larut, sampai ke tingkat Mahkamah Agung Amerika Serikat.

Pria yang sebelumnya bekerja di Compaq Computer dan bergabung di Apple pada 1998 ini, juga disebut punya cara sendiri dalam melakukan pendekatan dan menginspirasi karyawan. Wakil Presiden Senior Peranti Lunak dan Layananan Internet Apple, Eddy Cue, menyebut Cook lebih dingin, punya dasar pemikiran, tidak emosi.

CEO Apple, Tim Cook, dan Wakil Presiden Senior Peranti Lunak dan Layanan Internet Apple, Eddy Cue, berada satu panggung di ajang Apple WWDC 2015 di San Francisco, California, AS, pada 8 Juni 2015. (REUTERS/Robert Galbraith)

"Steve ada di wajah Anda, berteriak, dan Tim lebih tenang, lebih serebral dalam pendekatannya," kata Cue dalam wawancara dengan Fast Company awal tahun ini. "Ketika Anda mengecewakan Tim, meskipun ia tidak berteriak pada Anda, Anda mendapatkan perasaan yang sama. Aku tidak pernah ingin mengecewakan Steve, dan aku tidak pernah ingin mengecewakan Tim. Saya memiliki perasaan yang sama, seperti, ayah saya."

Kebijakan Baru


Cook cukup berani mengeluarkan beberapa kebijakan kontroversial yang tentu saja hal itu dipelajari selama bertahun-tahun dari sang master inovasi Apple.

Pertama, Cook telah mengubah strategi pembaruan besar pada bisnis iPhone yang memberi kontribusi besar untuk perusahaan. Jobs dahulu melakukan perubahan besar pada iPhone setiap dua tahun sekali, yang terlihat dari desain senada antara iPhone 4 dan iPhone 4s, juga iPhone 5 dan iPhone 5s. Kini, Cook telah berkomitmen agar iPhone mendapat pembaruan radikal setiap tiga tahun sekali, dan itu telah terlihat dari desain serupa pada iPhone 6, iPhone 6s, dan iPhone 7. Perbaikan hanya dilakukan pada beberapa komponen internal.

Kedua, menghilangkan komponen lubang jack earphone, yang selama beberapa generasi telah dipandang sebagai sebuah fitur yang harus-wajib dalam sebuah perangkat telekomunikasi.

Dua langkah kontroversial Cook itu sejauh ini belum berdampak pada industri, dan bukan tidak mungkin akan ditiru oleh kompetitor untuk memperlambat siklus hidup sebuah ponsel dan membuat earphone nirkabel.


Cook juga tak menutup diri untuk membuat perangkat iPhone atau Mac lebih terbuka terhadap pengembang peranti lunak pihak ketiga, guna mengikuti perkembangan ekosistem teknologi yang kian terbuka.

Kebijakan Cook yang juga masuk akal, adalah langkah agresifnya ekspansi ke pasar China yang ternyata membuat pendapatan meroket. Juga, keputusan menahan produk versi lama di pasar agar bisa dijual lebih murah, walau banyak yang menilai produk lama itu sudah ketinggalan zaman.

Terobosan

Cook menjajal beberapa terobosan untuk meningkatkan bisnis Apple, antara lain dalam bidang kesehatan melalui Apple Health, kemudian layanan streaming lagu Apple Music, juga layanan komputasi awan.

Dia juga mengisyaratkan beberapa inovasi perusahaan bakal hadir dalam bidang virtual reality maupun augmented reality. Ada satu lagi, meski ini belum terkonfirmasi, Cook dilaporkan ingin membuat Apple masuk dalam industri otomotif dengan membangun mobil listrik yang bisa berjalan otomatis tanpa sopir.

Di bawah Cook, Apple juga gencar melakukan aksi akuisisi untuk memperkuat posisinya dan memperluas industri.

Ia pun membuat aplikasi pesan iMessage menjadi sebuah platform baru. Di sana pengembang bisa membuat stiker atau aplikasi, dan disediakan toko aplikasi mandiri yang di kemudian hari bisa menghasilkan uang bagi mitra dan tentu saja bagi Apple. Walaupun, kesuksesan iMessage menjadi platform besar yang mendapat dukungan dari sana-sini, masih menanti aksi nyata Apple.

CEO Apple, Tim Cook. (REUTERS/Stephen Lam)

Sampai hari ini, di era pasca-Jobs, kepemimpinan Cook terus dikaitkan dengan legenda sang visioner yang mengubah cara manusia memandang teknologi. Muncul pertanyaan besar apakah Apple akan lebih baik di bawah Cook? 

Orang-orang terdekatnya bilang, Cook tak pernah mencoba untuk menjadi seperti Jobs. Cook pun berkata tidak pernah ada-memang tidak ada orang lain seperti Jobs. “Bagi saya, Steve tidak terganti oleh siapa pun,” katanya dalam wawancara dengan The Washington Post, Agustus lalu.

Pekerjaan Cook dalam memimpin Apple, masih jauh dari selesai. (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER