Jakarta, CNN Indonesia -- Dua perusahaan telekomunikasi seluler Amerika Serikat, yakni AT&T dan T-Mobile, memutuskan berhenti menjual ponsel pintar Samsung Galaxy Note 7 pada awal Oktober ini setelah ada beberapa insiden yang menunjukkan baterai pada unit pengganti ponsel tersebut masih bermasalah.
Keputusan berhenti menjual Galaxy Note 7 pertama kali diambil oleh AT&T selaku operator seluler terbesar di sana. Keputusan berikutnya diambil T-Mobile yang merupakan perusahaan operator seluler kedua terbesar.
Konsumen Galaxy Note 7 di dua perusahaan itu diberi pilihan untuk menerima uangnya kembali secara penuh, atau memilih perangkat baru yang tersedia di gerai masing-masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
T-Mobile bahkan bersedia memberikan insentif US$25 untuk konsumen yang bersedia mengembalikan ponsel Galaxy Note 7.
"Sekali lagi, kami mendorong pelanggan untuk berhenti menggunakan dan mematikan daya perangkat (Galaxy Note 7-red) mereka dan mengingatkan agar mengembalikannya ke T-Mobile," tulis perusahaan T-Mobile dalam pengumuman penghentian penjualan Galaxy Note 7.
Pihak Samsung sendiri berkata sedang melakukan investigasi atas insiden terbakarnya perangkat pengganti Galaxy Note 7 di Amerika Serikat.
Situs teknologi The Verge melaporkan setidaknya ada lima insiden Galaxy Note 7 versi baru terbakar di AS dalam sepekan terakhir.
Terakhir, sebuah keluarga dari Houston, AS, menyaksikan Galaxy Note 7 pengganti miliknya terbakar di meja makan. Keluarga itu mengaku telah menukar ponselnya pada akhir September lalu.
Seorang konsumen lain bernama Brian Green asal Indiana, AS, juga mengalami kejadian Galaxy Note 7 versi barunya terbakar ketika berada di pesawat maskapai Southwest Airlines pada 5 Oktober 2016. Dia mengaku telah mengambil unit pengganti Galaxy Note 7 pada 21 September lalu di toko AT&T.
Green mengklaim telah mematikan ponsel dengan kondisi baterai sekitar 80 persen, lalu memasukkannya ke saku, dan ponsel itu mengeluarkan asap. Ia segera menjatuhkan ke lantai pesawat sementara ponsel terus mengeluarkan asap abu-abu kehijauan.
Hal ini membuat awak pesawat Southwest Airlines mengevakuasi penumpang untuk keluar dari pesawat.
Sebagai tindak lanjut beberapa insiden terbakarnya Galaxy Note 7 tersebut, Samsung berencana menggandeng otoritas keamanan dan keselamatan konsumen dari Amerika Serikat, China, dan Korea Selatan, untuk melakukan investigas bersama.
(adt)