Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk melakukan investigasi terpisah terkait insiden meledaknya perangkat pengganti Galaxy Note 7.
Sejak menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7, Samsung belum mempublikasikan penjelasan resminya terkait insiden 'jilid dua' tersebut.
Meski banyak yang melaporkan bahwa Samsung sendiri kebingungan apa penyebab insiden ini bisa terulang dan hanya bisa menyatakan perusahaan masih di dalam tahap penyelidikan, Korea Testing Laboratory (KTL) turut turun tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip situs
SamMobile, KTL telah menerima lima unit Galaxy Note 7 yang terbakar dari Samsung.
KTL menggunakan sinar X dan teknik komputer tomografi demi menentukan apa penyebab perangkat Galaxy Note 7 bisa terbakar.
"Kami telah memberikan sejumlah ponsel yang mengalami masalah kebakaran ke KTL dan akan bersinergi dengan investigasi mereka, namun kami tidak bisa hanya duduk manis dan menunggu hasilnya," ujar juru bicara Samsung.
Samsung memang belakangan mengatakan bahwa perusahaan masih dalam tahap investigasi dan tidak mau berspekulasi terlalu dini mengenai akar penyebab insiden di perangkat pengganti Galaxy Note 7.
Samsung kala itu mengatakan akan merilis hasilnya "dalam beberapa minggu ke depan".
Pimpinan divisi mobile Samsung juga menuturkan, perusahaannya bakal berusaha sekuat mungkin demi menemukan penyebabnya agar bisa mengembalikan kepercayaan konsumen serta menumbuhkan kepercayaan diri produknya.
(hnf/tyo)