Sepak Terjang Konglomerasi Bisnis Samsung

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2016 08:47 WIB
Perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga konglomerat secara turun temurun ini memperluas cakupan usahanya dari produsen mie hingga produsen ponsel.
Ilustrasi logo Samsung (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa menyangka jika nama besar Samsung sebagai produsen elektronik dan perangkat pintar justru diawali dari bisnis yang sama sekali tidak berkaitan dengan teknologi?

Perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga konglomerat secara turun temurun ini memperluas cakupan usahanya hingga ke semua lini bisnis. Berikut lika-liku bisnis Samsung yang berhasil dirangkum CNNIndonesia.com dari berbagai sumber.

1 Maret 1938 - Byung-Chull pendiri Samsung memulai usaha ekspor ikan olahan, sayuran, dan buah ke Manchuria dan Beijing dengan modal 30 ribu Won. Selama lebih dari 10 tahun, ekspansi usaha mulai dilakukan dengan mendirikan pabrik pengolahan mie dan gula.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1969 - Samsung-Sanyo Eletronics berdiri )kemudian berganti nama menjadi Samsung Electro-Mechanics pada Maret 1975 dan merger dengan Samsung Electronics pada Maret 1977).

1963 - Samsung yang berarti tiga bintang-dalam bahasa Korea-mencoba peruntungan di ranah elektronik dengan memproduksi televisi hitam-putih model P-3202 melalui kerjasama dengan Sanyo. Cakupan bisnis Samsung kembali menggurita setelah mengakuisisi DongBang Life Insurance yang kemudian berganti nama menjadi Samsung Life Insurance pada Juli 1989.

1970 - Samsung berinvestasi di ranah bisnis yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan lini bisnis yang sudah ada. Kali ini bidang kimia, petrokimia, dan alat berat.

1974 - Untuk meningkatkan daya saing, Samsung kembali memperluas cakupan bisnis di industri tekstil dan mengintegrasikan proses manufaktur dan pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi. Berkat langkah ini, Samsung melahirkan perusahaan baru dibawah label Samsung Heavy Industries. Di sisi lain, fokus di industri perangkat rumah tangga juga mulai dilakukan dengan memproduksi lemari es dan mesin cuci.

1979 - Ekspansi produksi elektronik mulai dilakukan melalui kemunculan oven microwave.

1980 - Samsung mulai memproduksi mesin pendingin ruangan pertama.

1983 - Varian produk kian bertambah, Samsung mulai memproduksi komputer.

1984 - Lini bisnis pengembangan sistem data menjadi salah satu fokus Samsung yang diwujudkan dengan kemunculan Samsung Data Systems. Foksu penyediaan layanan teknologi informasi, integrasi sistem, sistem management, konsultasi, dan jaringan.

1987 - Untuk pertama kalinya Samsung mendirikan pusat penelitian dan pengembangan teknologi. Disinilah misi Samsung menjadi lima besar perusahaan elektronik dunia mulai dibentuk.

1988 - Lini bisnis semikonduktor dan telekomunikasi digabungkan ke ranah elektronik dan peralatan rumah tangga. Lini bisnis gabungan inilah yang kemudian mejadi salah satu bisnis inti bagi perusahaan.

1991 - Pengembangan ponsel selesai. Samsung mulai masuk ke ranah perangkat ponsel.

1992 - Fokus di ranah teknologi mulai terlihat dengan pengembangan sistem ponsel, disc driver berkapasitas 250 MB, DRAM 63 M, dan produksi 10 juta robot untuk keperluan industri.

1993 - Lini bisnis elektronik melakukan aksi akuisisi dan konsolidasi, salah satunya dengan perusahaan asal Amerika Serikat, HMS.

Pertengahan '90-an - Samsung mulai memproduksi beragam produk mulai dari semikonduktor, monitor TFT-LCD, monitor komputer, ponsel, CPU.

1999 - Samsung mengembangkan ponsel yang dilengkapi kemampuan akses internet. Hanya saja, kemunculannya tidak mampu menandingi nama besar Nokia yang kala itu tengah merajai industri ponsel dunia.

2000 - Meski belum mendulang kesuksesan di lini bisnis ponsel, Samsung kembali muncul dengan produk ponsel Personal Data Assistant (PDA) yang menggabungkan kemampuan ponsel dan pager.

2002 - Pertama kali memperkenalkan ponsel dengan layar berwarna. Selain itu Samsung juga mengembangkan mobitor digital terbesar saat itu dengan ukuran 54 inci TFT-LCD.

2008 - Kemunculan ponsel Omnia menjadi salah satu bukti upaya perusahaan yang tak patah arang menghadapi kompetitor di ranah industri ponsel.

2010 - Kehadiraan sistem operasi Android milik Google menjadi berkah bagi Samsung. Lewat ponsel seri Galaxy yang dilengkapi sistem operasi Android mengantar Samsung sebagai pemimpin pasar di lini bisnis ponsel dunia.

2011 hingga 2015 - Setiap tahunnya, Samsung merilis dua flagship yakni seri S dan Note yang ditujukan untuk segmen premium dan profesional. Menariknya, seri Note menjadi pelopor ponsel layar bongsor.

2016 - Mesi terus bersaing ketat dengan Apple, hingga Juni 2016 Samsung tetap menguasai bisnis ponsel pintar dunia dengan pangsa pasar 22 persen.

Agustus 2016 - Kemunculan flagship Galaxy Note 7 membuat Samsung kian optimis mempertahankan tahta pemimpin ponsel dunia. Selang 22 hari setelah diperkenalkan secara resmi, muncul laporan pertama kasus ledakan akibat Galaxy Note 7 di Korea Selatan diikuti AS, Australia, dan negara lainnya.

September 2016 - Samsung harus menelan pil pahit akibat larangan yang dikeluarkan oleh regulator penerbangan menyusul kasus ledakan akibat Galaxy Note 7. Samsung merespon dengan melakukan penarikan dan penghentian sementara 2,5 juta unit Galaxy Note 7 dan dua pekan kemudian kembali merilis 'versi aman'.

Oktober 2016 - Setelah muncul laporan insiden kebakaran untuk unit pengganti, pada 11 Oktober Samsung secara resmi mengumumkan untuk menghentikan aktivitas produksi dan pemasaran Galaxy Note 7. Sehari setelah keputusan ini, saham Samsung terjun bebas hingga 8 persen dan menguras US$17 miliar dari nilai pasar perusahaan.

Meski tengah dirundung masalah, sejumlah analis menyebut keputusan untuk menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 merupakan langkah tepat untuk menyelamatkan reputasi perusahaan dan menjaga kepercayaan konsumen. (evn)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER