China Tawarkan Peluncuran Satelit Baru Lapan Secara Gratis

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Jumat, 28 Okt 2016 07:23 WIB
Peluncuran satelit Lapan berikutnya berhasil memikat perhatian China. Pemerintah Negeri Panda itu menawarkan peluncuran secara cuma-cuma.
Abdul Rahman, Direktur Pusat Teknologi Satelit Lapan (Foto: CNN Indonesia/Ervina Anggraini)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satelit baru Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yaitu A4 tampaknya berhasil dilirik oleh China. Negeri Tirai Bambu itu menawarkan peluncuran gratis untuk Satelit A4.

Peluncuran satelit yang dikembangkan Lapan bersama universitas lokal identik dengan campur tangan India. Sebut saja Lapan-A2 dan Lapan-A3.

Satelit A3 yang baru diluncurkan pada Juni 2016 telah mengorbit setinggi 500 kilometer di luar angkasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

kini Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan kembali mengembangkan generasi penerusnya, yakni Satelit A4.

Direktur Pusat Teknologi Satelit Lapan Abdul Rahman mengatakan, antusiasme tinggi dalam pengembangan Satelit A4 adalah adanya penawaran peluncuran gratis dari pemerintah China.


"Biasanya peluncuran satelit A1, A2, dan A3 dari India, tapi kami baru mendapatkan penawaran menarik untuk melakukan peluncuran secara gratis di China. Tapi ini belum final, kami masih melakukan beberapa pertimbangan," ungkapnya ketika ditemui setelah Seminar 40 tahun Satelit Indonesia di Jakarta, Kamis (27/10).

Pertimbangan yang dimaksud Abdul terkait dengan rekam jejak India yang sejauh ini terhitung cukup sukses ketimbang China dalam melakukan peluncuran roket yang berisi satelit.

Ketika disinggung mengenai timbal balik yang akan ditawarkan pemerintah Indonesia, Abdul mengaku ada beberapa kemungkinan seperti salah satunya pembebasan bea masuk area Laut Banda untuk kapal laut China.

Tak berbeda jauh dari satelit sebelumnya, A4 akan fokus pada pemanfaatan potensi perikanan dan maritim di Indonesia.

Satelit A2 memiliki tugas memantau maritim dan pergerakan kapal. A3 pun mengemban tugas yang sama, namun ia juga bertugas mengobservasi medan magnet Bumi.

Abdul mengatakan, Satelit A4 akan membawa multispectra imager untuk kelas profesional, lain halnya dengan satelit A3 yang masih dalam tahap eksperimental ketika diluncurkan.

"Kemampuan penginderaan satelit A4 sudah mengalami peningkatan, tidak lagi menggunakan resolusi rendah seperti A3. Indonesia memang membutuhkan satelit dengan penginderaan menengah hingga atas untuk kepentingan nasional," ucapnya.

Meski resolusi penginderaan yang dimiliki A4 tidak jauh berbeda dengan A3, Abdul memastikan satelit terbaru Lapan ini memiliki kemampuan yang lebih profesional dan ditargetkan bisa diluncurkan pada tahun 2019.

Kali ini, Lapan menggandeng Universitas Hasanuddin untuk bersama-sama melakukan pengembangan satelit A4. Terlebih misi yang diusung sama dengan potensi utama Indonesia bagian Timur yakni di bidang maritim dan perikanan.

"Sejauh ini masih dalam tahap kajian bersama Unhas untuk penelitian potensi maritim, seperti terumbu karang atau mengukur ketinggian permukaan laut. Tapi memang Lapan sudah memiliki program pilot untuk imager kelas profesional," imbuhnya.

Hingga saat ini, ia mengaku tim pengembang telah berhasil merampungkan desain satelit A4 dan penggunaan alokasi S-band untuk TCC uplink dan X-band untuk donlink seperti yang digunakan A3.

Pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan adalah menentukan penggunaan sensor resolusi rendah atau tinggi untuk satelit A4. (hnf/tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER