Jakarta, CNN Indonesia -- Snap Inc diam-diam diketahui sudah mengajukan pendaftaran untuk penawaran umum saham perdana pada Selasa (15/11).
Pendaftaran
Initial Public Offering (IPO) otomatis menempatkan Snapchat kian dekat dengan rencana melantai di bursa saham.
Berdasarkan laporan
Reuters, Snap diperkirakan akan memperoleh US$4 miliar atau sekitar Rp53,5 triliun dari IPO kali ini. Dengan begitu, otomatis valuasi perusahaan diperkirakan juga ikut meningkat menjadi US$20 miliar hingga US$25 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika berjalan sesuai rencana, maka angka tersebut melampaui rekor yang saat ini dimiliki Alibaba di angka US$170,9 miliar dan Facebook senilai US$81,2 miliar.
Komisi Sekuritas dan Saham AS (SEC) mengatakan sah-sah saja bagi perusahaan yang memiliki pendapatan kurang dari US$1 miliar untuk tidak mengumumkan secara terbuka rencana melakukan penawaran saham perdana. Selain untuk menjaga kerahasiaan keuangan perusahaan, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketertarikan investor.
Juru bicara Snapchat menolak memberi komentar mengenai rencana IPO ini. Pendiri sekaligus CEO Snap Evan Spiegel beberapa saat lalu telah mengumumkan secara terbuka rencana IPO.
Perusahaan yang berbasis di Venice, California ini memiliki pengguna aktif lebih dari 100 juta. Layanan berbagi foto dan video ini memiliki 60 persen pengguna millenial berusia 13 hingga 24 tahun.
Pada Mei lalu, Snap baru saja memperoleh pendanaan tambahan sebesar US$1,81 miliar yang membuat valuasi perusahaan mencapai US$20 miliar.
Ekspansi bisnis perusahaan mulai dilakukan dengan meluncurkan sebuah perangkat kacamata pintar, Spectacles yang dibanderol $130 atau sekitar Rp1,7 juta. Snapchat menggunakan konsep pemasaran menarik dengan menempatkan sebuah
vending machine -Snapbot- yang khusus menjual Spectacles.
(evn)