Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen ponsel pintar asal Taiwan,HTC, berada di ujung tanduk. Grafik penjualan yang terus menerus berada di titik nadir, membuat HTC tak terelakan untuk dilego.
Menurut sumber yang dekat dengan perusahaan tersebut, seperti dikuti dari PhonesReview, HTC inc memang berniat untuk menjual divisi mobile. Sayang, tak disebutkan siapa peminat serius untuk melego perusahaan ini.
Alasan utama dari kabar angin ini memang dimulai dari awan buruk yang terjadi sekitar tahun 2014. Saat itu, ponsel-ponsel HTC tak laku di pasaran. Mereka kesulitan bersaing di kawasan Eropa atau Amerika yang sudah dikuasai Samsung serta Apple.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar tahun 2016, Peter Chou, yang selama ini menjabat sebagai CEO HTC, mundur dari posisinya dan digantikan oleh Cher Wang yang merupakan Chairwoman di perusahaan asal Taiwan tersebut.
Selama dipimpin Chou perkembangan HTC sebenarnya cukup baik, dan sempat menembus pasar teratas produsen ponsel di Amerika Serikat.
Sejak Cher Wang memimpin dia sempat menyatakan strategi baru perusahaan, yakni melalui perangkat pintar berteknologi virtual reality (VR).
"Teknologi VR adalah hal yang akan dibicarakan oleh orang-orang selama 20, 30 tahun belakangan di dalam film, buku, dan akhirnya (VR) betul-betul ada," ucap Wang beberapa waktu usai perhelatan CES 2016 di Las Vegas, Amerika Serikat.
Ia melanjutkan, "VR sudah sejak lama direncanakan oleh perusahaan, dan kini HTC telah berhasil membuat teknologi VR ke dunia nyata."
Tapi lagi-lagi hal itu tak membuat HTC mampu bangkit. Padahal HTC-lah yang terdepan dalam memperkenalkan ponsel Android, apalagi saat mereka berhasil menyukseskan Nexus.
(tyo)