Semangat Astronaut Wanita Tertua Menembus Angkasa

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 22 Nov 2016 15:07 WIB
Usia Peggy Whitson tak lagi muda, namun semangatnya masih terpancar lantaran dirinya kembali sambangi luar angkasa selama enam bulan ke depan.
Astronaut Peggy Whitson. (REUTERS/Shamil Zhumatov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peggy Whitson sedang hangat diperbincangkan lantaran dirinya masih semangat menjalankan misi antariksa meski usia tak lagi muda. Whitson pun membeberkan alasannya untuk kembali ke orbit rendah Bumi selama enam bulan.

Whitson sudah berusia 56 tahun. Ia menjadi astronaut perempuan tertua NASA. Keikutsertaannya dalam Expedition 50/51 ini akan menorehkan rekor baru. Namun tentu saja bukan itu tujuan utamanya.

Dalam wawancara eksklusif dengan American Association of Retired Persons (AARP), Whitson berbicara dengan singkat mengenai pandangannya terhadap luar angkasa dan berhasil menyeretnya kembali untuk bertugas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal magis dari antariksa adalah, Anda berada di lingkungan nol gravitasi, mengapung, dan bisa bergerak ke orientasi apapun serta merasakan hal yang sama," ucapnya.


Jika manusia ditempatkan di luar angkasa --lebih tepatnya Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS)--, suhu yang dirasakan memang akan selalu sama.

Berbeda dengan di Bumi, manusia bisa merasakan angin, panas dari Matahari, hingga dinginnya malam hari.

Hal serupa memang pernah juga diungkapkan oleh mantan astronaut NASA Scott Kelly yang menjalankan satu tahun dalam One-Year Mission pada 2015.

Karir Whitson di NASA bisa dikatakan memang cemerlang. Sekembalinya dari Expedition 16 yang berakhir pada April 2008, Whitson sempat menjadi Chief of the Astronaut Office sampai 2012.

Tanggung jawabnya kala itu adalah mempersiapkan aktivitas misi bagi para kru yang hendak menyambangi ISS.

"Pekerjaan ini sangat memuaskan. Namun saya pada saat itu belum tahu bahwa saya masih punya hasrat untuk kembali terbang," sambung Whitson.

Setelah ia mempertimbangkan secara matang, perempuan kelahiran Iowa ini akhirnya memutuskan untuk bersedia menjadi anggota tim Expedition 50/51.

Bahkan ia pun menjadi komandan selama misi enam bulan ini berlangsung.

Astronaut perempuan tertua NASA, Peggy Whitson.Astronaut perempuan tertua NASA, Peggy Whitson. (REUTERS/Dmitri Lovetsky)
"Kesempatan terbang sudah semakin sedikit karena sudah banyak personil berbakat. Namun, saya merasa saya punya rekam jejak yang bagus bekerja di luar angkasa. Saya bisa produktif di atas sana," ucapnya lagi.

Whitson telah bergabung di NASA sejak 2002. Sekembalinya ke ISS, Whitson siap diganjar oleh rekor baru sebagai astronaut perempuan tertua dengan masa menetap di antariksa terlama.

Total durasi yang ia jalani jika Expedition 50/51 ini rampung adalah 534 hari, 2 jam, dan 48 menit.

New York Post mewartakan, rekor tersebut bahkan mengalahkan astronaut Jeff Williams yang tercatat menghabiskan waktu 520 hari di antariksa.

Whitson pun memiliki harapan sendiri terhadap NASA untuk masa depan.

"Jika berbicara tujuan NASA sebelum saya meninggal, kita semua perlu hidup di Mars. Mungkin umur saya tidak akan panjang, jadi tim NASA sebaiknya mewujudkannya!" serunya."

Expedition 50/51 beranggotakan Whitson, Oleg Novitskiy dari Roscosmos Rusia, dan Thomas Pesquet dari European Space Agency (ESA).

Mereka meluncur dari Baikonur, Kazakhstan dengan pesawat awak Soyuz milik Rusia pada Jumat lalu (18/11).

Trio ini akan berkontribusi sebanyak 250 eksperimen selama mengorbit di dalam ISS yang melingkupi bidang biologi, ilmu Bumi, penelitian human, dan pengembangan teknologi.

[Gambas:Youtube] (hnf/tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER