Jakarta, CNN Indonesia -- Terkait aksi demonstrasi lanjutan yang akan digelar pada 2 Desember esok, pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku tak memantau ranah media sosial.
Demo lanjutan pada 2 Desember esok disebut sebagai Aksi Bela Islam III yang menuntut tersangka kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Biasanya, jika ada peristiwa besar terjadi, ranah digital khususnya layanan jejaring sosial bakal diramaikan oleh publikasi hingga pemberitaan dengan tingkat akurasi yang tak selalu benar, alias hoax atau mengandung provokasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menangggapi hal ini, Dirjen Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengaku itu bagian wewenang pihaknya.
"Apa yang mau dipantau?" katanya saat ditemui sejumlah awak media di Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (1/12).
Ia melanjutkan, "[kalau soal berita hoax atau yang memprovokasi], kan sudah kepolisian yang mengatur keamanan. Urusan apa Kominfo mantau-mantau."
Tak komentar banyak, Semuel juga menuturkan bahwa Kominfo tak melakukan tindakan khusus terkait rencana aksi demo besok.
"Itu urusannya bukan Kominfo, kita tidak urus ke sana. Malah Kominfo besok masih ada banyak meeting," ucapnya dengan santai.
Belum lama ini, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa aksi 2 Desember bukanlah demonstrasi.
Pernyataan Jokowi itu untuk menegaskan hasil pertemuan Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama pimpinan GNPF MUI di kantor pusat MUI, kemarin (28/11). GNPF MUI yang diwakili Habib Rizieq Shihab telah membuat kesepakatan dan berjanji penyelenggaraan aksi 2 Desember akan berlangsung damai.
Awalnya, GNPF MUI berencana menggelar unjuk rasa dan ibadah salat Jumat di sekitar jalan protokol, Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan Bundaran HI. Demo mereka dinamakan aksi gelar sajadah.
Tito sempat melarang aksi salat Jumat di kawasan protokol itu. Meskipun penyampaian pendapat di muka umum dijamin undang-undang, namun menurutnya penyelenggaraan aksi tidak boleh mengganggu ketertiban umum.
Namun usai pertemuan kemarin, mereka sepakat menggelar aksi doa bersama di halaman Monas pada pukul 08.00 hingga 13.00 WIB. Kawasan Monas mampu menampung ratusan ribu orang. Apabila massa aksi melebihi kapasitas Monas, pedemo dapat memanfaatkan Jalan Merdeka Selatan.
(evn)