Direksi Telkomsel Temui Menkominfo, Bahas Tarif Internet

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 09:33 WIB
Pemerintah diminta segera menentukan regulasi soal tarif dan kualitas layanan data di Indonesia.
Menkominfo Rudiantara (kanan) menyaksikan peragaan pemakaian ponsel dengan koneksi Internet pada acara peluncuran Commercial 4G LTE Telkomsel di Jakarta. (Antara Photo/Audy Alwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direksi Telkomsel menemui Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di kantor menteri, Selasa (28/7) pagi. Diduga, salah satu agenda yang menjadi pembahasan adalah soal petisi online yang memprotes tarif Internet per zona yang diterapkan Telkomsel.

“Mungkin kira-kira ada kaitannya dengan itu,” tutur Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo Ismail Chawidu, kepada CNN Indonesia, selasa (28/7) pagi.

Rencananya Menkominfo Rudiantara akan bertemu dengan Dirut Telkomsel pada pukul 8 pagi, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama Direksi Telkomsel, BRTI dan Dirjen PPI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu menurut Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto Darwin, pemerintah harus secepatnya menentukan regulasi pentarifan dan kualitas layanan untuk tarif data.

Sebab menurutnya, selama ini operator memberikan penerapan berdasarkan kuota, sementara pelanggan tak pernah tahu berapa kuota yang sudah terpakai atau apakah sudah mencapai Fair Usage Policy.

"Solusi terbaik adalah membuat ceilling price atau tarif batas atas karena operator merasa tarif kemurahan di data dan rebalancing," Doni menyarankan.

Doni menambahkan, "Masalahnya rebalancing kalau tidak dikawal akan muncul yang seperti kasus Telkomsel. Harus ada acuan jelas batas atas maksimal berapa."

Pengamat telekomunikasi ini memberikan pandangan, logika belanja bandwith itu turun bila membeli dalam bulk order dan banyak. "Indonesia kan penggunanya naik terus. Tidak mungkin satu operator membeli untuk per wilayah."

Soal kondisi geografis di Indonesia Timur yang belum merata dibandingkan daerah lainnya, Doni berpendapat berbeda. Dia membandingkan tarif di Sumatera dan di Pulau Jawa yang berbeda.

"Alasan operasional bisa dipertanyakan jika mengambil sampel di satu ibukota provinsi di mana semua operator seluler dan tarif siapa yang mahal. Apa operator lain tak pakai transport juga untuk membangun?" dia bertanya.

Doni pun tak sependapat bila dana USO nantinya akan digunakan untuk mensubsisi. “Jangan dicampuradukkan dengan area USO. Itu disubsidi pemerintah dan Telkomsel pemenang USO." (tyo/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER