Fitbit Akuisisi Startup Jam Tangan Pintar Pebble

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 08 Des 2016 10:04 WIB
Kurang dari Rp531 miliar, Fitbit mengakuisisi startup produsen jam tangan pintar Pebble untuk meningkatkan produknya.
Salah satu produk Pebble, Pebble 2. (Dok. Pebble)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan pengembang perangkat fitness-tracking Fitbit secara resmi mengumumkan telah mengakuisisi "aset utama" startup jam tangan pintar Pebble.

Pendiri merangkap CEO Fitbit James Park mengatakan dalam pernyataan resminya, bahwa perusahaan melihat peluang untuk mengembangkan kekuatan dan posisinya di industri perangkat wearable.

"Dengan akuisisi ini, kami berada di posisi apik untuk meningkatkan ekspansi platform dan ekosistem kami demi membuat Fitbit sebagai peran penting di kehidupan sehari-hari konsumen," ujar Park.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu digarisbawahi, akuisisi tersebut melingkupi aset peranti lunak, kekayaan intelektual, hingga teknisi software. Dengan kata lain, akuisisi ini tidak termasuk perangkat hardware Pebble.

Mengutip situs The Verge, nilai akuisisi ini kurang dari US$40 juta atau tak sampai Rp531 miliar.

Setelah dibeli Fitbit, kabarnya pendiri dan CEO Pebble Eric Migicovsky bakal hengkang dari perusahaan.

Sementara dari pernyataan Pebble sendiri, perusahaan rintisan ini dinyatakan tidak akan beroperasi secara independen lagi. Ya, Pebble akan berada di bawah Fitbit.

Situs Gizmodo pun mewartakan, setelah akuisisi ini produk Pebble yang beredar di pasaran tidak akan didukung oleh garansi.

Hal ini mengindikasikan, jika konsumen membeli produk Pebble dan mengalami gangguan atau kerusakan, hal itu harus diatasi sendiri.

Pebble juga dilaporkan tidak melakukan pengiriman produk lagi ke berbagai lokasi.

Industri jam tangan pintar memang disinyalir akan menghadapi rintangan untuk menuju kesuksesan yang signifikan.

Lembaga riset IDC melaporkan, bahwa produk jam tangan pintar akan terus berjuang di industri.

Akuisisi Fitbit ini pun dinilai bahwa industri jam tangan pintar memperlihatkan tanda kelemahan. Bisa dari sisi inovasi maupun fitur-fitur yang ditawarkan ke konsumen.

Sekadar informasi, Pebble pertama kali diluncurkan pada 2012 pada Kickstarter. Startup ini berbasis di Redwood City, California. Pebble selama ini dianggap sebagai proyek crowdfunded yang sukses.

Produk jam tangan pintarnya mengusung banyak fitur dari berbagai sumber dan menggunakan layar berbahan ramah lingkungan dan daya baterai yang awet. (hnf)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER