Jakarta, CNN Indonesia -- Roket
reusable Falcon 9 milik perusahaan perakit wahana antariksa besutan Elon Musk, SpaceX, seharusnya meluncur ke luar angkasa pada hari ini, Senin (9/1). Sayangnya rencana tersebut harus tertunda lantaran cuaca kawasan California memburuk.
Kondisi cuaca yang tak mendukung membuat Falcon 9 harus berdiam dulu di kandangnya. California belakangan diterpa angin kencang diikuti hujan deras.
Penundaan ini datang dari Lembaga Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) yang meminta SpaceX pada Jumat lalu (6/1) agar menjadwalkan ulang penerbangan Falcon 9.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Falcon 9 ini rencananya akan memboyong satelit 10 Iridium Next hasil kembangan perusahaan Iridium Communication Inc. yang berbasis di Virginia, AS.
Jadwal lepas landas Falcon 9 akhirnya digeser ke 14 Januari mendatang.
"Karena cuaca yang diperkirakan akan tetap diwarnai oleh angin kencang dan hujan di area Vandenberg Air Force Base, peluncuran pertama satelit 10 Iridium NEXT kini diubah menjadi 14 Januari pada pukul 9.54 pagi, dengan jadwal cadangan 15 Januari," tulis pihak Iridium melalui akun Twitter @IridiumComm.
Tentu saja peluncuran ini akan menjadi yang pertama setelah roket Falcon 9 sebelumnya mengalami ledakan masif pada September 2016 lalu saat melakukan uji coba di Cape Canaveral, Florida.
Kecelakaan tersebut menghancurkan roket Falcon 9 dan satelit komunikasi Amos-6 milik Israel yang memiliki nilai US$200 juta.
Kala itu musibah yang menimpa SpaceX sempat membuat pihak Facebook kecewa lantran satelit Amos-6 seharusnya digunakan Facebook untuk membantu mempercepat akses internet ke Afrika, Timur Tengah, dan Eropa.
(hnf/tyo)