Jakarta, CNN Indonesia -- Dilantiknya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat turut menandai peralihan akun @POTUS dari Barack Obama. Namun anehnya Twitter ikut memindahkan 'follower' @POTUS sebelumnya.
Twitter menghapus semua cuitan tim Obama di era pemerintahannya di akun @POTUS ketika Trump diambil sumpah sebagai presiden pada Jumat (20/1). Sebagai gantinya, mikroblog itu memindahkan cuitan Obama ke akun @POTUS44 yang diperuntukkan khusus untuk Obama.
Hanya saja dalam prosesnya, pengikut akun @POTUS di era Obama justru ikut dipindahkan ke @POTUS baru milik Trump tanpa persetujuan mereka. Hal itu memantik protes di linimasa Twitter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"
Dear @Support why are you making everyone follow @POTUS who didn't ask to?" ucap Patrick McCarron dengan akun @McCaron yang bingung dengan kebijakan Twitter.
Beberapa dari mereka segera mengontak CEO Twitter Jack Dorsey mengenai anomali itu.
"
@jack then why are people who NEVER followed obama's @POTUS account suddenly following trump's without doing it themselves?" cuit Casey Maher dengan akun @casedillaaa.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Twitter mengaku ada kesalahan yang terjadi ketika proses perpindahan akun berlangsung. CEO Jack Dorsey menyarankan mereka yang tak ingin mengikuti akun @POTUS baru namun tak sengaja terdaftar sebagai pengikutnya segera '
unfollow.'
"
@cadlymack @Twitter it will unfollow if you unfollowed. The script is replaying everything. Just taking time," kata Dorsey di akunnya.
Dalam prosedur yang benar, pengikut di @POTUS era Obama otomatis akan dialihkan ke akun @POTUS44 yang diasuh Obama. Namun kesalahan dari Twitter ini menyebabkan banyak pengikut Obama tersangkut di @POTUS milik Trump.
Saat laporan ini ditulis, Dorsey menyatakan permintaan maafnya dan mengaku masih terus menyelidiki penyebab kesalahan mereka.
(gen)