Terusik Instagram, Snap Akhirnya Lepas Saham Perdana

Bintoro Agung Sugiharto | CNN Indonesia
Jumat, 03 Feb 2017 15:03 WIB
Dari hasil pelepasan saham perdananya, Snap berhasil memperoleh dana segar senilai US$3 miliar atau hampir Rp40 triliun.
Foto: Eric Thayer
Jakarta, CNN Indonesia -- Ancaman Instagram Stories terhadap Snapchat terbukti nyata. Dalam laporan perusahaan, Snap, terlihat pertumbuhan pengguna harian Snapchat melambat semenjak Instagram meluncurkan fitur Stories.

Seperti dilansir TechCrunch pada Jumat (3/1), laporan kuartal III dan IV di 2016, tercatat pengguna harian aktif Snapchat mencapai 153 juta dan 158 juta. Secara persentase, jumlah pengguna Snapchat di dua kuartal terakhir itu hanya naik 7 persen dan 3,2 persen.

Padahal sebelum tengah tahun, Snap masih begitu superior di pasar video messenger. Terlihat pada kuartal I dan II 2016 pertumbuhannya berada di angka 14 persen dan 17,2 persen menjadi 122 dan 143 juta pengguna harian. Melonjak masing-masing 15 juta dan 21 juta secara berurutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Periode kuartal II adalah capaian tertinggi di tahun itu berkat tampilan layar penuh. Selain itu, Snapchat seperti melenggang sendiri hampir tanpa perlawanan berarti dari kompetitor.

Sementara itu, Instagram yang mengaku menjiplak persis Snapchat berhasil menarik perhatian publik lewat Stories. Terbukti pada Oktober fitur Stories sudah digunakan 100 juta pengguna harian. Sedangkan pengguna harian aplikasi Instagram per hari mencapai 300 juta dan 500 juta tiap bulan.

Itu artinya sepertiga dari pengguna aplikasi Instagram menikmati layanan Stories.

Gejala peralihan pengguna makin terlihat dari catatan keuangan kuartal IV 2016 yang menunjukkan Snap cuma tumbuh 3,2 persen sebesar 5 juta. Di saat bersamaan, Instagram merengkuh 150 juta pengguna harian untuk fitur Stories.

Salah satu faktor lain adalah pasar internasional Snapchat terutama di wilayah Asia. Pada kuartal III dan IV pengguna mereka di wilayah itu tak berubah sama sekali di angka 39 juta. Tak heran, 80 persen pengguna Instagram berada di luar Amerika Serikat.

Terlebih kini muncul lagi aplikasi pesaing serius bernama Snow. Aplikasi asal Korea Selatan itu mulai dikenal luas sepanjang 2016.

Snapchat sendiri, melalui perusahaan induk Snap, baru saja melepas saham perdana (IPO) di bursa saham New York, AS, untuk menarik pendanaan baru. Manuver ini diakui buntut dari persaingan dengan kompetitor mereka.

"Kami menghadapi kompetisi signifikan di hampir setiap aspek bisnis secara domestik dan internasional. Contohnya, Instagram, anak perusahaan dari Facebook, yang belum lama memperkenalkan fitur 'stories' yang meniru persis fitur Stories kami," ujar Snapchat dalam pernyataan resminya seperti dilaporkan Reuters.

Dari hasil IPO itu, Snap berhasil memperoleh dana segar senilai US$3 miliar atau hampir Rp40 triliun. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER