Jakarta, CNN Indonesia -- Selesai sudah pencobolosan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017, kini warga tinggal menunggu hasil penghitungan resmi yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta.
Dari sejumlah penghitungan cepat atau
quick count, hampir dipastikan berlanjut ke putaran kedua, dengan kontestan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, serta Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno,
Sambil menanti hasil resmi dari KPUD, beberapa lembaga mencoba menghitung suara secara
real count berbasis
online. Artinya, selain melalui situs KPUD, ada yang melakukan rekapitulasi hasil Pilkada DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan antara
quick count dan
real count terletak pada pengambilan data.
Quick count diambil sampel sementara
real count data keseluruhan.
 Foto: Dok. Kawal Pilkada |
CNNIndonesia.com mengambil data dari Situs Kawal Pilkada yang digagas Code4Nation dan Mata Rakyat yang diinisiasi Kendro Hendra yang juga CEO inTouch. Pada dasarnya, walaupun belum 100 persen selesai, namun hampir dipastikan tidak ada perbedaan dari perhitungan cepat atau
quick count.
Hingga berita ini diturunkan, dari 13.023 Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah 4.786 TPS yang dihitung secara
real count. Sementara hasil scan C1 KPU baru 14.37 persen atau 1.872 TPS yang diunggah dan dihitung. Sejauh ini, pasangan nomor urut 2 dan nomor urut 3 masih saling kejar mengejar.
Berikut hasil penghitungan sementara
real count dan scan C1 KPU yang disitat dari Kawalpilkada.id.
Sejauh ini, baru rekapitulasi di Kepulauan Seribu yang nyaris menyelesaikan penghitungan atau di atas 60 persen dibandingkan Kota Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Ini perlu dimahfumi karena di Kepulauan Seribu hanya ada 39 TPS.
Bila dibedah lebih jauh, Kepulauan Seribu ini menarik. Karena Pilkada DKI Jakarta memanas jelang pencoblosan, khususnya terjadi kasus yang menjerat Paslon nomor 2, Ahok-Djarot.
Seperti diketahui, Ahok didakwa karena kasus dugaan penistaan agama dengan mengutip Surat Almaidah ayat 51. Ucapan “jangan mau dibohongi pakai Surat Almaidah” di depan para nelayan Kepulauan Seribu menjadi viral melalui video dan menyeret calon petahana ini.
Berawal dari sana, munculah aksi-aksi menggiring massa besar, seperti aksi Bela Islam 411, 212, 112 dan lainnya.
Nah, berdasarkan pengumpulan data yang diunggah di situs Kawalpilkada.id, penghitungan real count sudah 87.18 persen atau 34 dari 39 TPS selesai dihitung. Sementara Scan C1 KPU sudah 61.54 persen atau 24 dari 39 TPS selesai dihitung.
Hasilnya, sejauh ini pasangan Ahok-Djarot masih unggul dengan presentase
real count 39.17 persen dan Scan C1 KPU 40.69 persen. Menyusul kemudian pasangan Anies-Sandiaga dengan presentase 34.43 persen (
real count), 34.43 persen (scan C1 KPU) dan 34.48 persen (KPU).
Di posisi buncit jelas pasangan Agus-Sylvi, dengan presentase 26.4 persen (
real count), 24.86 persen (scan C1 KPU), 27.05 persen (KPU).
Hasil agak berbeda ditampilkan oleh penghitungan sejenis yang dilakukan oleh Mata Rakyat. Dari data yang masuk atau 13 TPS dari 39 TPS dihitung, pasangan Anies-Sandiaga masih unggul tipis dengan perolehan suara 1.997 dibandingkan Ahok-Djarot 1.849 suara.
Hasil ini tentu saja tak merepresentasikan hasil keseluruhan, karena sejauh ini masih terus dilakukan penghitungan. Dan semuanya masih menunggu hasil resmi KPU.
Berikut CNNIndonesia.com sajikan peta kemanangan Ahok-Djarot di Kepulauan Seribu dalam infografis:
 Foto: CNN Indonesia/Laudy Gracivia |