Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai Jakarta Smart City tidak punya satu kemampuan penting, yakni kemampuan mengukur dan memprediksi situasi di masa depan.
"Yang ada sekarang harus dilanjutkan, tapi harus ditambah kegunaannya dari segi prediksi," kata Sandi yang ditemui setelah menghadiri ajang StartupLocalFest 2017 di Jakarta, Jumat (24/2).
Menurut Sandi, Jakarta Smarty City akan ideal apabila bisa mengukur dan memperkirakan situasi di masa mendatang. Ia mencontohkan sistem ini seharusnya bisa memprediksi harga bahan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) untuk masa tiga hingga enam bulan ke depan dengan menganalisis faktor cuaca dan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk saat ini, Jakarta Smart City masih sebatas menyediakan informasi per hari saja.
"Kalau benar-benar smart, mereka bisa memprediksi harga tiga atau enam bulan ke depan. Kalau seperti itu, baru benar-benar smart," tutur Sandi.
Kemampuan prediksi tersebut, menurut pasangan Anies Baswedan di pilkada Jakarta itu, juga bisa diterapkan ke layanan transportasi publik. Mulai dari perilaku mengemudi hingga kemacetan seharusnya bisa diantisipasi dengan sistem yang ada saat ini.
Sandi juga tidak menampik kemungkinan akan merangkul perusahaan teknologi ternama untuk mengembangkan sistem Jakarta Smart City lebih jauh.
"Terobosan-terobosan ini yang menurut saya bisa Jakarta Smart City hadirkan dan menjadi solusi buat warga Jakarta," tuturnya.
Jakarta Smart City sendiri merupakan salah satu unit Pemerintah Provinsi DKI untuk mendorong Jakarta bisa masuk kriteria smart city atau kota cerdas.
Program yang diluncurkan tahun 2014 lalu ini bertumpu pada aplikasi seperti Qlue dan Cepat Respon Opini Publik (CROP).
Qlue yang dimanfaatkan oleh warga digunakan untuk menyampaikan laporan atau aduan seperti banjir, penumpukan sampah dan sebagainya secara real time melalui ponsel pintar berbasis Android.
Sementara CORP adalah aplikasi yang digunakan oleh pihak seperti Kelurahan, Kecamatan dan instansi terkait untuk segera memetakan masalah dan menyelesaikannya.
Terakhir, Jakarta Smart City bekerjasama dengan aplikasi Trafi.
Aplikasi ini akan memberikan informasi real-time yang paling akurat untuk berbagai jenis moda transportasi perkotaan di Jakarta.
Selain memberikan informasi untuk TransJakarta dan KRL, Trafi saat ini telah memperluas cakupannya ke lebih dari 500 rute angkutan umum, shuttle bandara, metromini dan bus-bus besar.
Trafi diklaim secara teratur memperbarui informasi transportasi umum dan baru-baru ini menambah beberapa operator jaringan bus di Jabodetabek, seperti Mayasari Bakti, Damri, Kopaja, Metromini, KWK, dan Mikrolet.
(tyo)