Ditinggal Sang Petinggi, Apa Kabar Project Loon Google?

CNN Indonesia
Senin, 13 Mar 2017 22:22 WIB
CEO Project Loon Tom Moore yang memilih hengkang setelah menjabat selama 6 bulan terakhir. Padahal Google berharap Moore bisa membawa Loon ke tahap bisnis.
Foto: Dok. Akun Google Plus Project Loon
Jakarta, CNN Indonesia -- Ambisi Google untuk menyediakan akses internet ke wilayah-wilayah terpencil di seluruhnya nampaknya akan semakin tertunda setelah salah satu petinggi proyek balon internet memilih hengkang dari perusahaan.

CEO Project Loon Tom Moore memilih hengkang setelah menjabat selama 6 bulan terakhir. Tak dijelaskan alasan dibalik kepergian Moore dari Google.

Padahal, divisi X (sebelumnya bernama Google X) menaruh optimisme besar dengan keberadaan Moore untuk membantu Google dalam ekspansi proyek balon internet. Ekspansi yang dimaksud bukan sekedar eksperimen, tetapi sampai ke tahap bisnis.
Harapan besar yang diberikan Google tak lain lantaran latar belakang Moore yang merupakan seorang veteran di bidang satelit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Moore merupakan salah satu sosok dibalik kemunculan penyedia layanan broadband berbasis satelit seperti WildBlue Communications Inc.

Beruntung saat ini Google telah memilih Alastair Westgarth untuk menempati jabatan yang ditinggalkan Moore. Westgarth sebelumnya merupakan CEO dari perusahaan antena nirkabel, Quintel.

Perusahaan yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ini menganggap Westgarth sebagai sosok yang layak menakhodai Projet Loon ke depannya karena sudah memiliki pengalaman dan kemampuan mengubah startup menjadi perusahaan yang bernilai.

Sebenarnya bukan kali pertama Google harus ditinggal petinggi divisi proyek balon udara yang dikembangkannya.
Mengutip Bloomberg, sebelum Moore nama-ama seperti Tony Fadell dan Craig Barratt juga sempat menakhodai Project Loon sebelum akhirnya memilih hengkang sehingga berujung pada mandeknya pengembangan proyek tersebut.

Seperti diketahui Project Loon merupakan proyek inovasi yang dikembangkan untuk menyediakan akses internet ke wilayah pelosok dengan memanfaatkan balon yang mengudara. Sepintas konsepnya serupa dengan Base Transceiver Station (BTS), namun Loon mengangkasa di lapisan stratosfer.

Di tahap uji coba, Loon telah mengudara di langit Selandia Baru melalui kerjasama dengan Vodafone dan Telefonica SA di Amerika Selatan. Di Indoensia, Google juga mengumumkan kemitraan dengan tiga operator yakni, Indosat Ooredoo, XL Axiata, dan Telkomsel.

Hanya saja hingga saat ini belum ada sinyal kapan Loon akan mulai melakukan uji coba. Terakhir, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memastikan balon Loon masih harus melalui tahap perizinan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER