Jakarta, CNN Indonesia -- Kehadiran robot yang mengambil alih tugas dan kewajiban manusian memicu kekhawatiran tersediri dari berbagai kalangan.
Tidak demikian dengan VP of global innovation Amazon, Paul Misener yang justru memiliki anggapan sebaliknya.
Misener justru menganggap tren robot dan otomatisasi tidak bisa menggusur peran manusia di dunia kerja.
"Kami tidak melihat adanya penurunan dalam merekrut pekerja dengan alasan peningkatan sistem otomatisasi. Sudah menjadi budaya bagi kami, melanjutkan otomatisasi dan tetap merekrut pekerja," ungkap Misener seperti dilansir
CNet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, seperti diketahui Amazon merupakan salah satu perusahaan teknologi yang getol melakukan otomatisasi. Salah satunya dengan penggunaan drone untuk pengiriman yang mampu memangkas pekerja ekspedisi.
Namun lagi-lagi Misener berargumen perusahaannya bisa menggabungkan sistem otomatisasi dengan tidak mengorbankan pekerja manusia.
Sama halnya dengan perusahaan teknologi lain, Amazon juga telah memberdayakan robot di gudang, pengiriman, dan toko tanpa kasir, pada Januari lalu membuka perekrutan untuk lebih dari 100 ribu calon pekerja baru untuk periode 18 bulan kedepan di seluruh Amerika Serikat.
Teknologi baru tidak akan mengubah status manusia dan robot itu sendiri dalam menjalankan perannya masing-masing.
"Jika tujuanya untuk menjadikan proses lebih baik dan lebih efisien, tentu bisa menguntungkan banyak pihak," imbuhnya.
Ia menekankan penting bagi sebuah perusahaan untuk berinovasi tanpa harus mengorbankan tangan-tangan terampil manusia.