Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sekretaris Negara Pratikno berpendapat, Presiden Joko Widodo memerlukan mobil baru kepresidenan. Hal ini disampaikan ketika dikonfirmasi perlu atau tidaknya pengadaan mobil baru presiden.
Sebab, mobil khusus kepresidanan sudah tidak dapap bekerja optimal. Mobil presiden sempat mogok ketika kunjungan kerja di Kalimantan Barat. Akselerasi gas melemah, sehingga mobil tak jalan dengan kondisi prima.
"Saya melihat ada urgensi luar biasa untuk pembaruan ini," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (21/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobil presiden mogok bukan sesuatu yang baru. Kejadian serupa terjadi beberapa kali. Sebelumnya di Banjarnegara dan Jawa Timur.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jokowi memiliki tujuh mobil yang menemaninya beraktivitas. Saat di Kalimantan Barat, Jokowi menggunakan Mercedes-Benz S600 Guard keluaran 2007.
Di antara tujuh mobil itu, masih ada Mercy presiden keluaran 1999, Mercedes-Maybach S600 Pullman Guard kelas limousin. Sama dengan yang dipakai oleh Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Perbedaanyya, mobil Raja Salman adalah keluaran terbaru.
Saat dikonfirmasi, Deputy Director Marketing Communication Mercedes Benz Distribusi Indonesia Hari Arifianto mengatakan pihak pemerintah telah berminat untuk mengganti dengan seri terbaru. Namun, karena faktor penghematan, sejak 2014, hal itu tertunda.
Meski mobil-mobil sudah berumur, Jokowi selalu menolak pengadaan mobil baru. Pratikno mengatakan, hal itu selalu disampaikan mantan Wali Kota Solo ini ketika berkonsultasi bersama dirinya.
"Sangat tidak layak. Sudah beberapa kali mogok. Cuma kalau tanya Presiden selalu bilang tidak usah, ngapain?" ucapnya.
Kendati demikian, ia menuturkan, tak perlu persetujuan Presiden untuk membeli mobil baru. Menurutnya, hal itu cukup mengantongi keputusan menteri Sekretaris Negara. Urusan dan keperluan administrasi kepresidenan merupakan salah satu tugas Kementerian Sekretariat Negara.
"Enggak harus disetujui presiden, pengadaan biasa. Cukup di Mensesneg," tutur Pratikno.
Bentuk Kesederhanaan PresidenSikap serupa diberikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Ia menyatakan, mobil presiden sudah tidak layak, termasuk mobil cadangan. Saat mogok, Presiden pindah dan menggunakan mobil Toyota Alphard untuk melanjutkan perjalanan.
"Mobil cadangan juga sebenarnya tidak layak untuk sebuah mobil presiden. Saat di Kalbar mobil cadangannya juga sangat sederhana," kata Pramono.
Ia mencatat, setidaknya sudah empat kali mobil presiden mogok saat sedang beraktivitas. Namun, hal itu tak membuat Jokowi menginginkan mobil baru. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berpendapat seluruh mobil presiden masih layak digunakan.
Sehingga Istana selama ini hanya terus melakukan perawatan dan perbaikan terhadap mobil-mobil tua tersebut, sesuai instruksi Jokowi.
"Bahkan presiden menanyakan Paspampres mobil lain yang dulu sudah kita rebuild bisa diperbaiki untuk bisa digunakan presiden. Ini menunjukkan presiden kita itu penuh dengan kesederhanaan," kata mantan Sekjen PDI Perjuangan itu.
(pit)