Jakarta, CNN Indonesia -- Mercedes-Benz akan segera menjual mobil listrik terbaru miliknya. Mobil dengan nama Generation EQ sudah diperkenalkan pada ajang pameran otomotif, Paris Motor Show 2016, serta menggunakan versi prototipe dari GLC, mobil tersebut telah mencapai tahap uji coba di jalan-jalan umum.
Walau begitu, perusahaan otomotif asal Jerman itu memiliki kendala atas nama EQ pada mobil tersebut. Kendala diperoleh dari Chery, pihak atau perusahaan pertama yang mempermasalahkan nama EQ.
Mereka (Chery), sudah mengajukan keluhan terhadap Mercedes-Benz kepada pemangku kepentingan setempat, jika tetap ingin memasuki pasar global, termasuk China dengan EQ.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat, sejak 2014 silam Chery sudah terlebih dahulu merambah China dengan mobil listrik bernama EQ.
"Jika memasuki pasar China, itu akan berdampak kepada hak merek dagang kami," kata juru bicara Chery kepada Reuters.
Sisi lain, juru bicara Mercedes-Benz, mengungkapkan bahwa perusahaan sudah mengirimkan dokumen kepada pihak berwenang China, isinya mengenai mendaftarkan nama EQ, namun belum menyertakan perihal kesamaan dengan produsen lain.
Terkait masalah nama antar keduanya memang belum ada keputusan dalam penyelesaiannya, tetapi Mercedes-Benz memiliki pilihan untuk mengubah nama hasil produksinya untuk negara tirai bambu itu. Apalagi, mengingat China ialah pasar utama bagi EV, perusahaan yang sudah bekerjasama dengan banyak produsen otomotif atas kelahiran kendaraan masa depan.
Dengan dorongan dari pemerintah setempat akan penghijauan, untuk menekan tingkat polusi yang kian tinggi, penjualan lokal nol-emisi mobil diperkirakan akan booming di tahun-tahun mendatang.
Mercedes-Benz akan lebih memperkenalkan model EQ-merek pertama menjelang akhir dekade, dan selanjutnya diikuti sembilan mobil lainnya full listrik pada 2025. Semua dari mereka akan naik pada platform modular baru yang dikembangkan dengan investasi di EV teknologi sebesar 10 miliar euro.
(tyo)