Jakarta, CNN Indonesia -- Kemunculan duo Galaxy S8 menjadi saat yang tepat bagi Samsung untuk memperkenalkan kemunculan asisten pribadi Bixby.
Sama halnya dengan Siri, Alexa, dan Cortana, cara kerja Bixby juga fokus mengumpulkan dan memahami informasi yang diperoleh dari internet dan menjawab keingin tahuan penggunanya.
Namun Bixby berbeda dengan pesaingnya. Samsung mendorong Bixby hanya bisa bekerja dengan perintah suara, tanpa memerlukan sentuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya bisa digunakan pada ponsel saja, Samsung menjadikan Bixby sebagai salah satu pendukung ekosistem rumah pintarnya. Nantinya Bixby bisa terhubung dengan Samsung Connect.
Saat ini Samsung membatasi kemampuan Bixby hanya bisa dipakai dengan 10 atau lebih aplikasi yang dikembangkan sendiri. Nantinya Samsung menekankan akan bekerjasama dengan Google Play Music dan aplikasi besutan pihak ketiga.
Peritah suara menjadi fitur utama yang dimiliki Bixby. Sama halnya dengan asisten digital lainnya, ia juga bisa diperintah untuk melakukan panggilan telepon, mengetik pesan teks, mengubah pengaturan, membuat pengingat, menelusuri kontak, membuka galeri, dan mengaktifkan fitur kamera.
Samsung pamer kemampuan Bixby yang bisa memutar sudut pandang foto, video, hingga mentransfer video untuk diputar di layar televisi. Cukup dengan menekan tomobol Bixby, minta ia melakukan sesuatu, dan voila! hal itu akan terwujud.
Namun ada satu kasus di mana Bixby bisa membuka email tetapi tidak mampu menuliskan alamat yang dituju. Untuk hal ini, pengguna tetap perlu mengetikkannya secara manual.
Samsung menegaskan ia bisa bekerja dengan campuran interaksi suara dan sentuhan, terutama untuk hal-hal yang tergolong rumit.
Menariknya lagi, Bixby bisa mengidentifikasi objek secara real time dan mencari informasi terkait hal tersebut. Cukup mengaktifkan fitur kamera pada layanan Bixby Home.
Teknologi augmented reality (AR) membantu Bixby menerjemahkan teks, membaca kode QR, hingga mengenali bangunan khusus di satu kota.
Di tahap awal Bixby baru bisa digunakan di negara-negara beraksen Inggris dan Korea. Sementara Penggunaan Bahasa Inggris aksen Amerika, Mandarin, dan Spanyol dipastikan tersedia dalam waktu dekat.